Negara Jepang memiliki bentuk geografis sempit dan memanjang dari Hokkaido ke Okinawa. Karena itu, iklim dan karakter warganya pun berbeda-beda berdasarkan masing-masing prefektur.
Proses pemikiran mereka yang terkenal telah perlahan terbentuk seiring berjalannya waktu dan berkembang menurun kepada generasi penerus mereka. Kamu dapat mengetahui sikap penduduknya dari topik ini dan mungkin akan membantumu untuk lebih mengenal lebih dekat lagi prefekturnya agar perjalananmu lebih nyaman. Serangkaian artikel ini akan membuatmu memahami informasi lokal yang nyata di Jepang, dalam Vol.3 ini kami akan mengenalkanmu tentang Kyoto yang memiliki sejarah lebih dari 1.200 tahun.
Berhati-hatilah Jika Seseorang Memujimu?!
Misalnya, jika seorang staf restoran bertanya kepadamu "Aromanya sangat wangi! Dimana kamu mendapatkan parfum ini?". Dalam kasus seperti itu, kamu mungkin bisa mengerti pernyataan ini sebagai "Tolong jangan gunakan parfum yang harumnya sangat kuat saat berkunjung ke restoran saya!" Coba pertimbangkan kembali apakah parfummu sesuai untuk situasi ini. Jika staf restoran memberitahumu "Anak-anakmu sangat energik! Luar biasa memiliki anak-anak yang energik!", Mereka mungkin bermaksud untuk memberitahumu "Kamu harus menjaga anak-anakmu untuk tetap tenang! Mengapa kamu tidak mengajari anak-anakmu (untuk bersikap tenang)!". Mungkin sulit bagi orang asing untuk memahami hal ini.
Jangan menyajikan hidangan rumah bagi tamu.
Ada budaya yang bila menyajikan hidangan yang dimasak sendiri untuk tamu merupakan hal yang tidak sopan. Alih-alih memasak sendiri, mereka akan memanggil katering makanan untuk melayani tamu mereka. Karena itu, ada banyak toko khusus katering yang mewarisi keterampilan memasak tradisional di Kyoto, yang bisa menyiapkan aneka ragam masakan penuh warna dan menyenangkan tamu. Bahkan ada beberapa toko yang menyediakan layanan memasak di dapurmu, dan menyiapkan makanan secara segar untukmu saat itu juga.
“Bagaimana dengan Bubuzuke?’ artinya “Sudah waktunya pulang”
Bubuzuke berarti Ochazuke (teh yang disiramkan ke nasi). Ketika kamu mengunjungi rumah seseorang di Kyoto dan ditawarkan "Apakah kamu mau Bubuzuke?", kamu tidak akan pernah mendapat bubuzuke sebagai hidangan sebenarnya, tidak peduli berapa lama kamu menunggunya. Ini adalah sebuah kata untuk mengisyaratkan kami "Sudah waktunya pulang" Jika kamu tidak tahu artinya dan terus menunggu sampai tuan rumah menyajikan "Bubuzuke", maka mereka mungkin menganggapnya sebagai suatu kesalahan bahwa kamu tidak mengerti arti sebenarnya. Bahkan ada Rakugo (ungkapan tradisional) untuk menertawakan orang-orang yang tidak bisa menangkap makna ini seperti "menertawakan bayangan", dll. Namun, ada desas-desus yang mengatakan bahwa itu hanya sebuah mitos.
Papan jalan misterius
Papan jalan di kota Kyoto cukup unik sehingga banyak orang asing bingung karenanya. Kamu mungkin melihat alamat yang menunjukkan, "naik, turun, arah ke Barat, arah ke Timur" yang mungkin tidak dapat kamu temukan di prefektur lain. Sebenarnya "naik" berarti menuju ke Utara. Jalan di Kyoto dibangun ke arah Utara, Selatan, Timur, Barat, dan diberi nama dengan lampu lalu lintas di setiap persimpangan. Oleh karenanya, setelah kamu paham makna dari "naik, turun, arah ke Barat dan Timur" serta nama bangunannya, maka dijamin kamu tidak akan tersesat dalam perjalananmu ke tempat tujuan.
Tahukah kamu kalau musim dingin di prefektur ini lebih dingin dari Kanada dan lebih panas dari Indonesia ketika musim panas!?
Kyoto berada diwilayah yang dikelilingi oleh pegunungan yang sempit. Di musim panas, gunung-gunung sekitarnya seperti menjadi dinding untuk menghalangi udara masuk dan keluar, yang secara langsung menyebabkan udara panas terperangkap dan menyebabkan suhunya lebih tinggi di Kyoto. Sebaliknya di musim dingin, udara dingin akan terhambat masuk di Kyoto, yang menyebabkan cuaca dingin yang cukup ekstrim di Kyoto. Meski begitu, hal ini membuat bunga sakura bermekaran dengan indah di Kyoto, dan kita dapat merasakan perubahan musim yang menyapa langsung kulit dan tubuh kita.
Ada banyak "karakteristik prefektur" yang tidak dapat diterima dan dipercayai oleh penduduk dari prefektur lain di Jepang. Nantikan volume mendatang seri ini! Artikel selanjutnya kita akan memperkenalkan Prefektur Nara yang terkenal dengan banyak rusa yang lucu!
Tinggalkan komentarmu di kolom sebelah kanan ya. Beritahu kami apabila kamu ingin mengetahui lebih jauh mengenai prefektur tertentu!
Serial artikel lainnya:
- 47 Prefektur Jepang Vol.1 – Inilah keistimewaan Hokkaido!
- 47 Prefektur Jepang Vol. 2 – Inilah keistimewaan Okinawa!
- 47 Prefektur Jepang Vol. 4 – Kebiasaan Unik di Osaka
- 47 Prefektur Jepang Vol. 5 – Inilah keistimewaan Nara!
- 47 Prefektur Jepang Vol. 6 – Kekhasannnya Fukuoka ada di sini!
- 47 Prefektur Jepang Vol. 7– Inilah keistimewaan prefektur Saga!
- 47 Prefektur Jepang Vol. 8 – Inilah keistimewaan Prefektur Kagoshima!
- 47 Prefektur Jepang Vol. 9 – Tenang, Hangat dan Bangga dengan Kampungnya, Prefektur Chiba
- 47 Prefektur Jepang Vol.10 – Prefektur Aichi Yang Luar Biasa!
- 47 Prefektur Jepang Vol.11 – Ini hal yang luar biasa untuk warga Prefektur Tochigi!
- 47 Prefektur Jepang Vol.12 – Lebih sadar menjadi penduduk sebuah Kota, daripada sebuah Prefektur?
- 47 Prefektur Jepang Vol.13 – Kumamoto Yang Luar Biasa!
- 47 Prefektur Jepang Vol.14 – Nagasaki Yang Menakjubkan!
- 47 Prefektur Jepang Vol.15 – Prefektur Gunma dengan ciri khas yang unik!
- 47 Prefektur Jepang Vol.16 – “Dasaitama”? Bukaan! Ini adalah Prefektur Saitama!
47 Prefektur Jepang Vol.17 - Prefektur Yamanashi, Warga Yang Paling Menyukai Sushi
- 47 Prefektur Jepang Vol.18 - Prefekur Ishikawa, Alasan Paling Banyak Terdapat Wanita Berkulit Mulus di Jepang!
- 47 Prefektur Jepang Vol.19 - Prefektur Kanagawa, lonjakan jumlah orang Jepang yang melakukan ruralisasi dari Tokyo dan pindah ke Kanagawa!
Comments