Bulan Februari di Jepang menandai musim di mana dinginnya musim dingin yang menusuk perlahan mulai mereda, memberikan tanda-tanda kedatangan musim semi. Selama waktu ini, berbagai acara tradisional yang telah diwariskan secara turun-temurun, serta kegiatan yang digemari banyak orang, berlangsung di seluruh negeri. Berikut ini kami memperkenalkan beberapa tradisi tahunan, sorotan musim, dan acara yang berlangsung di bulan Februari.
* Sebagian hasil dari pembelian atau reservasi produk yang diperkenalkan dalam artikel ini dapat disalurkan kembali ke FUN! JAPAN.
🚅 Pesan tiket Shinkansen dengan NAVITIME Travel! 👉 Klik disini
Sekitar tanggal 3 Februari: "Setsubun" – Tradisi mengusir roh jahat
"Setsubun," yang diadakan sekitar tanggal 3 Februari, adalah tradisi untuk mengusir roh jahat dan mengundang keberuntungan. Di banyak rumah, anggota keluarga melempar kacang kedelai panggang ke seluruh rumah atau taman sambil meneriakkan, "Roh jahat keluar! Keberuntungan masuk!" Anak-anak sering mengenakan topeng setan, sementara orang dewasa berperan melempar kacang. Ada juga kebiasaan makan kacang sejumlah usia Anda untuk mendoakan kesehatan, menjadikannya acara yang menyenangkan terutama bagi anak-anak.
Di kuil-kuil dan tempat suci, diadakan upacara melempar kacang dalam skala besar, di mana selebritas lokal atau pendeta melempar kacang dari panggung. Pengunjung dengan antusias mengumpulkan kacang ini untuk berharap keberuntungan sepanjang tahun.
▶ Baca lebih lanjut tentang "Setsubun"
👹 Temukan barang-barang Setsubun di Yahoo! Shopping 👉Klik disini
Sekitar tanggal 3 Februari: "Ehomaki" – Tradisi wajib untuk Setsubun
Makan "Ehomaki" juga menjadi tradisi populer untuk Setsubun. Ehomaki adalah sushi gulung tebal yang berisi tujuh bahan, melambangkan Tujuh Dewa Keberuntungan. Pada hari itu, orang-orang menghadap ke "arah keberuntungan" tahun tersebut dan memakan gulungan itu secara utuh dalam diam sambil membuat harapan di hati mereka. Diyakini bahwa melakukan hal ini akan membawa keberuntungan. Beberapa orang membuat gulungan ini di rumah, tetapi banyak juga yang memilih membelinya di toko serba ada atau supermarket, menjadikan Ehomaki sebagai tradisi khas bulan Februari.
🍴Cari Ehomaki di Tokyo melalui Tabelog 👉Klik di sini
Sekitar tanggal 4 Februari: "Risshun" – Hari untuk merasakan kedatangan musim semi
"Risshun" menandai awal musim semi menurut kalender tradisional Jepang. Ini adalah titik perubahan penting, di mana orang mulai merasakan tanda-tanda musim semi meskipun cuaca dingin masih terasa. Banyak kuil mengadakan festival untuk mengusir roh jahat dan berdoa untuk keberuntungan, di mana pengunjung merayakan awal musim baru.
Di rumah, keluarga sering menyiapkan makanan keberuntungan untuk menyambut musim semi bersama. Kacang, seperti kacang kedelai, kacang merah, atau tahu putih, sering digunakan karena diyakini dapat mengusir roh jahat.
Sekitar tanggal 8 Februari: "Hari Kuyo" – Menghormati jarum lama
"Hari Kuyo," atau Peringatan Jarum, adalah acara penting bagi mereka yang terlibat dalam menjahit dan kerajinan. Diadakan sekitar tanggal 8 Februari di banyak kuil, peserta membawa jarum yang sudah usang dan dengan lembut memasukkannya ke dalam tahu lembut atau konjac sebagai persembahan.
Tindakan ini melambangkan rasa syukur atas pengabdian jarum dan harapan agar mereka dapat "beristirahat" tanpa tekanan lebih lanjut. Upacara ini dihadiri oleh penjahit profesional, pengrajin hobi, dan pecinta kerajinan. Setelah persembahan, jarum-jarum tersebut dibakar dalam sebuah ritual yang dipimpin oleh pendeta kuil untuk mengenang pengabdian mereka.
Awal Februari: "Festival Salju Sapporo" – Kagumi seni salju dan es
"Festival Salju Sapporo", yang diadakan di Sapporo, Hokkaido, adalah salah satu acara musim dingin paling terkenal di Jepang, menarik pengunjung dari seluruh dunia. Patung-patung salju dan es yang besar dan dipahat dengan sangat teliti oleh para seniman lokal meninggalkan kesan mendalam dengan detailnya yang luar biasa.
Pada siang hari, pengunjung dapat menikmati keindahan rumit dari pahatan-pahatan tersebut, sementara pada malam hari, pencahayaan menambah suasana magis. Untuk anak-anak, tersedia seluncuran salju dan area bermain lempar bola salju, menjadikannya destinasi populer bagi keluarga. Selain itu, banyak kios makanan menawarkan minuman hangat dan hidangan khas Hokkaido yang unik, semakin menambah suasana musim dingin yang semarak.
▶ Baca lebih lanjut tentang "Festival Salju Sapporo"
[kkday]👉 Sapporo: Rekreasi, aktivitas, atraksi, dan informasi perjalanan yang direkomendasikan
Tanggal 11 Februari: "Hari Pembentukan Nasional" – Merayakan kelahiran Jepang
"Hari Pembentukan Nasional" pada tanggal 11 Februari adalah hari libur nasional yang merayakan berdirinya Jepang. Pada hari ini, banyak kuil mengadakan upacara yang terinspirasi dari ritual kuno. Biasanya, ritual ini melibatkan pendeta yang membacakan doa dan peserta yang mempersembahkan cabang suci sebagai pengakuan khidmat atas asal-usul Jepang.
Di beberapa daerah, parade dan kuliah yang terkait dengan sejarah Jepang juga diadakan, menarik perhatian keluarga dan para penggemar sejarah.
▶ Baca lebih lanjut tentang "Hari Yayasan Nasional"
Tanggal 14 Februari: "Hari Valentine" – Memberi cokelat
Tanggal 14 Februari, "Hari Valentine," memiliki evolusi unik di Jepang, di mana para wanita memberikan cokelat kepada rekan kerja, teman, dan pasangan romantis mereka. Banyak wanita memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan perasaan mereka dengan memberi "honmei choco" (cokelat untuk seseorang yang spesial) dan sering kali mencurahkan emosi mereka ke dalam cokelat buatan tangan.
Di tempat kerja dan sekolah, wanita biasanya mendistribusikan "giri choco" (cokelat kewajiban), sementara di kalangan teman, "tomo choco" (cokelat persahabatan) dipertukarkan sebagai cara menyenangkan untuk berbagi manisan favorit. Di rumah, ibu dan anak sering membuat cokelat Hari Valentine bersama-sama. Baru-baru ini, tren seperti "gyaku choco" (pria memberi cokelat kepada wanita) dan membeli cokelat mewah sebagai bentuk hadiah untuk diri sendiri juga semakin populer.
▶ Baca lebih lanjut tentang "Hari Valentine"
🍫 Temukan cokelat Hari Valentine di Yahoo! Shopping 👉 Klik di sini
Tanggal 17 Februari: "Kinen-sai" – Berdoa untuk panen melimpah
"Kinen-sai," yang diadakan sekitar tanggal 17 Februari, adalah ritual Shinto penting yang dilaksanakan di kuil-kuil di seluruh Jepang untuk mendoakan panen melimpah dari lima butir pokok. Juga dikenal sebagai "Toshigoi no Matsuri," di mana "toshi" merujuk pada padi dan "koi" pada doa, festival ini memiliki hubungan mendalam dengan tradisi pertanian.
Di Kuil Ise, upacara khidmat dilakukan di mana para pendeta Shinto membacakan doa, memanjatkan harapan untuk panen yang berlimpah. Kuil-kuil kecil di daerah pedesaan juga mengadakan ritual serupa, di mana penduduk lokal berkumpul untuk mengungkapkan rasa syukur atas ladang mereka dan berdoa untuk kemakmuran tahun ini. Acara ini melambangkan budaya pertanian kuno Jepang dan tetap menjadi acara penting bagi petani dan komunitas lokal.
Sekitar tanggal 19 Februari: "Usui" – Menyerukan berkah hujan
"Usui," salah satu dari 24 istilah matahari, menandai periode di mana salju mulai berubah menjadi hujan, dan es mencair menjadi air. Hal ini menandakan mendekatnya cuaca yang lebih hangat dan secara tradisional menjadi penanda dimulainya aktivitas pertanian.
Di wilayah pertanian, persiapan untuk ladang dimulai pada waktu ini, dan terkadang diadakan upacara untuk mendoakan panen yang melimpah. Di beberapa daerah, adalah kebiasaan untuk mulai menanam benih selama periode ini, mencerminkan hubungan mendalam antara alam dan pertanian.
Pertengahan Februari: "Tahun Baru Imlek" – Perayaan penuh warna lokal
Di beberapa wilayah, diadakan acara untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Misalnya, di Yokohama Chinatown, lentera berwarna-warni menghiasi jalan-jalan, sementara tarian singa tradisional dan parade naga berlangsung dengan meriah. Perayaan ini menarik tidak hanya warga lokal tetapi juga banyak wisatawan. Suara meriah petasan memenuhi udara, menciptakan suasana hidup dan penuh keceriaan di seluruh area.
Yokohama Chinatown, Nankinmachi (Kobe, Prefektur Hyogo), dan Nagasaki Shinchi Chinatown (Kota Nagasaki, Prefektur Nagasaki) secara bersama dikenal sebagai "Tiga Chinatown Terbesar di Jepang."
Tanggal 22 Februari: "Hari Kucing" – Perayaan bagi pecinta kucing
"Hari Kucing" adalah hari istimewa bagi para penggemar kucing untuk mengekspresikan cinta mereka terhadap hewan peliharaan berbulu ini. Tanggal 22 Februari dipilih karena pengucapannya dalam bahasa Jepang ("Nyan-Nyan-Nyan") menyerupai suara mengeong kucing.
Pada hari ini, diadakan berbagai acara bertema kucing, dan media sosial dipenuhi foto-foto kucing lucu, menyemarakkan antusiasme nasional terhadap kucing. Diskon khusus untuk barang-barang kucing dan acara unik di kafe kucing menjadikan momen ini kesempatan yang menyenangkan bagi para pecinta kucing.
▶ Baca lebih lanjut tentang "Hari Kucing"
Tanggal 23 Februari: "Ulang Tahun Kaisar" – Perayaan publik di Istana Kekaisaran
Tanggal 23 Februari, "Ulang Tahun Kaisar", adalah hari libur nasional di Jepang yang ditandai dengan kunjungan publik ke Istana Kekaisaran. Pada hari ini, gerbang istana dibuka, dan Kaisar muncul di hadapan masyarakat. Para pengunjung melambaikan bendera kecil Jepang dan memberikan ucapan selamat dengan penuh antusias, menciptakan suasana ramai dan meriah. Keluarga, wisatawan, dan warga berkumpul dalam jumlah besar untuk kesempatan langka ini.
Selain acara di istana, juga diadakan upacara peringatan dan acara khusus di seluruh negeri, termasuk pameran, festival taman, dan program budaya.
▶ Baca lebih lanjut tentang "Ulang Tahun Kaisar"
Tanggal 29 Februari: "Tahun Kabisat" – Hari istimewa yang datang setiap empat tahun sekali
"Tahun Kabisat" terjadi setiap empat tahun sekali, menambahkan tanggal 29 Februari ke dalam kalender. Penyesuaian ini diperlukan untuk mengoreksi ketidaksesuaian antara periode orbit Bumi mengelilingi matahari (sekitar 365,2422 hari) dan kalender standar yang hanya memiliki 365 hari. Tanpa tahun kabisat, musim dan kalender akan perlahan melenceng, mengganggu pertanian dan tradisi musiman.
Hari Kabisat, tanggal 29 Februari, diakui sebagai kesempatan unik. Beberapa wilayah mengadakan "acara khusus tahun kabisat," seperti diskon spesial atau barang peringatan. Pertemuan untuk merayakan orang-orang yang lahir pada 29 Februari juga umum dilakukan, menjadikan hari langka ini berkesan dan meriah.
Februari di Jepang adalah bulan dengan tradisi yang semarak dan acara budaya yang kaya, meski dingin masih terasa. Dengan mengikuti festival dan hari raya yang diperkenalkan di sini, Anda dapat merasakan budaya unik Jepang dan pesona musiman secara lebih mendalam.
Comments