Dari 47 prefektur yang ada di Jepang, wilayah Kanto adalah wilayah yang populer untuk dikunjungi oleh para wisatawan asing. Di wilayah ini terdapat Tokyo yang merupakan ibukota negara Jepang; Yokohama yang populer dengan banyak tempat wisata yang terletak di prefektur Kanagawa; Saitama, Chiba yang dalam beberapa tahun terakhir ini jumlah populasinya meningkat sebagai “kota tempat tidur”-nya Tokyo; serta Gunma, Tochigi, dan Ibaraki yang terletak di wilayah Kanto Utara.
Dalam artikel kali ini, redaktur akan memperkenalkan ciri khas dan karakteristik wilayah Kanto, perbedaan di antara masing-masing prefektur, dan persaingan yang ada dikarenakan letak masing-masing geografisnya. Semakin banyak hal yang kamu ketahui, semakin banyak hal menarik yang akan kamu dapatkan saat berlibur ke Jepang.
Pertama-tama, mari kita lihat lokasi dan situasi lalu lintas di setiap prefektur di wilayah Kanto
Seperti halnya perusahaan kereta terkenal di Jepang bernama JR West dan JR East, di Jepang sering menggunakan istilah “barat” dan “timur” untuk menggambarkan suatu wilayah. Di bagian ini akan dibahas perbedaan antara berbagai istilah yang terkait dengan wilayah Kanto, karateristik masing-masing prefektur Kanto, dan waktu tempuh untuk mencapai ke tempat tersebut.
Di mana sebenarnya wilayah Kanto itu? Segera cek nama & istilah “Kanto”, “Kanto Koshinetsu” dan “Shutoken (metropolitan)”
Meskipun tidak ada definisi yang jelas, area Kanto (wilayah Kanto) mengacu pada enam prefektur dan satu kota metropolitan yaitu Tokyo, Chiba, Saitama, Kanagawa, Gunma, Tochigi, dan Ibaraki. Sebagian besar kota du tujuh prefektur ini terletak di dataran Kanto, yang merupakan daratan terluas di Jepang yakni dengan luas sekitar 17.000 km2.
“Kanto Koshinetsu” merujuk pada wilayah Koshinetsu yang terintegrasi yang terdiri atas wilayah Kanto, Yamanshi, Nagano dan Niigata, dan istilah ini sering kali digunakan dalam prakiraan cuaca karena kedekatannya secara geografis, bukan karena hubungan budaya. Istilah “Shutoken (metropolitan)” sering digunakan dalam program berita dan badan administratif, yang mengacu pada satu kota metropolitan dan tujuh prefektur seperti yang didefinisikan dalam “Undang-Undang Pengembangan Wilayah Metropolitan”, dengan menambahkan wilayah prefektur Yamanashi.
Istilah lain yang umum digunakan adalah “Tokyo-ken (wilayah metropolitan Tokyo)” yang mengacu kepada satu kota metropolitan dan tiga prefektur yakni Saitama, Chiba dan Kanagawa, dan “Kita-Kanto” yang mengacu kepada tiga prefektur yang terletak di wilayah utara Kanto yakni Ibaraki, Tochigi dan Gunma.
Apa arti dari “Kanto area/Kanto”? Dan bagaimana asal usul nama tersebut ada?
Mengapa satu kota metropolitan dan enam prefektur terkenal dengan sebutan Kanto? Terdapat berbagai teori di belakangnya, akan tetapi diyakini berasal dari fakta bahwa pada tahun 673, salah seorang kaisar di jaman dahulu mendirikan tiga sekijo (pos pembatas) di jalan raya di Higashiyama, Tokaido, dan Hokuriku. Pada saat itu, seluruh area di sebelah timur titik pembatas itu disebut dengan “Kanto”, dan area tersebut dari waktu ke waktu semakin diperjelas. Area “Kanto” yang sekarang ini ada konon didirikan pada periode Meiji (1868 ~ 1912)
Waktu tempuh di dalam area Kanto-ken memakan waktu sekitar satu hingga satu setengah jam! Liburan sehari dalam area Kanto yang praktis!
Wilayah Kanto memiliki fasilitas jaringan kereta yang berkembang dengan baik, termasuk JR, Tokyo Metro dan Toei Dentetsu. Hanya dibutuhkan waktu kurang dari satu jam untuk bepergian di dalam wilayah Tokyo!
Contohnya, jika naik kereta dari Sta. Ikebukuro di Tokyo ke Omiya yang ada di prefektur Saitama dapat ditempuh dengan waktu sekitar 30 menit dengan menggunakan kereta JR Saikyo line atau Shonan Shinjuku line. Waktu tempuh yang hampir sama jika kamu naik kereta Ueno Tokyo line (jalur Utsunomiya/ Takasaki) dari Sta. Tokyo untuk pergi ke tujuan sama, yaitu Omiya.
Waktu tempuh tercepat dari Sta. Tokyo ke Sta. Chiba adalah 26 menit dengan kereta ekspres JR Sobu line. Maihama, tempat Tokyo Disneyland® berada, dapat dicapai dalam waktu 20 menit dengan kereta di Keio line.
Di JR Tokaido line, Yokosuka line, Keihin-Tohoku line dan Shonan Shinjuku line yang mana mencakup Sta. Tokyo dan Sta. Shinagawa terus menuju area Kanagawa. Ada juga Keihin Kyuko line dari Sta. Shinagawa dan Tokyu Toyoko line dari Stasiun Shibuya, yang mana keduanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mencapai prefektur Kanagawa.
Dari arah Ibaraki, perjalanan tercepat antara Sta. Akihabara (Tokyo) dan Sta. Tsukuba (prefektur Ibaraki) memakan waktu sekitar 45 menit (kereta rapid), sedangkan dari Sta. Tokyo hingga Sta. Mito (prefektur Ibaraki) memakan waktu sekitar 70 menit. Dari Sta. Tokyo ke Takasaki (prefektur Gunma) atau Utsunomiya (prefektur Tochigi) membutuhkan waktu sekitar 50 menit dengan menggunakan kereta shinkansen, sehingga jika melakukan perjalanan ke kota-kota besar di prefektur manapun dalam sekali jalan dapat ditempuh dalam waktu satu hingga satu setengah jam.
Apa ciri khas dan daya tarik wisata dari berbagai prefektur di Kanto, yang juga populer di kalangan wisatawan asing?
- Di Tokyo: Tempat-tempat terkenal termasuk Shibuya Scramble Crossing, Tokyo Skytree®, Tokyo Tower, Ueno Park dan Kuil Sensoji
- Prefektur Kanagawa: Daerah Yokohama-Minatomirai dengan Yokohama Red Brick Warehouse dan daerah Pecinannya, pesisir pantai Shonan dengan resor onsen Hakone, dll, di mana terdapat harmoni antara gunung dan laut.
- Prefektur Saitama: Aksesibilitas yang luar biasa, dengan waktu tempuh tercepat hanya 30 menit dari Tokyo. Daya tarik wisatanya termasuk pemandangan spektakuler Chichibu dan lanskap kota retro Kawagoe.
- Prefektur Chiba: Terkenal dengan Tokyo Disney Resort®, dan kereta Choshi Dentetsu. Prefektur ini juga merupakan rumah dari Bandara Internasional Narita dan dihiasi dengan tempat-tempat bersejarah yang terkenal seperti Katsuura dan Kuil Narita-san Shinsho-ji.
- Prefektur Ibaraki: Wisata alam yang melimpah dengan tempat-tempat bunga musiman yang bersemi seperti di Hitachi Seaside Park yang terkenal dengan bunga nemophila, dan Kairaku-en Park di Mito, dan kamu dapat juga merasakan teknologi mutakhir di kota Tsukuba Science City.
- Prefektur Tochigi: Terkenal dengan resor-resor di dataran tinggi di Nikko dan Nasu, serta pemandian air panas Kinugawa. Utsunomiya adalah tempat terbaik untuk menikmati kuliner gyoza.
- Prefektur Gunma: Salah satu surganya pemandian air panas terkemuka di wilayah Kanto, termasuk Kusatsu Onsen, Shima Onsen, Ikaho Onsen dan Mizukami Onsen. Terdapat juga wisata alam di wilayah seperti Oze, dll.
Kita-Kanto (Ibaraki, Tochigi, Gunma) adalah prefektur rival abadi! Budaya Yankee yang unik dan masyarakat yang tidak bisa lepas dari kendaraan mobil
Wilayah di Kita-Kanto (Kanto Utara: Ibaraki, Tochigi. Gunma) yang sering membandingkan diri satu sama lain (dalam beberapa kasus khusus, Saitama juga bisa masuk di dalamnya). Di peringkat daya tarik 47 prefektur yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan riset swasta, Ibaraki menduduki peringkat ke-47, Tochigi ke-46, Gunma ke-45, membuat prefektur tersebut berada di peringkat terburuk…. Berikut ini akan dibahas mengenai wialyah Kita-Kanto.
Budaya Yankee Jepang
Di Kita-Kanto, budaya Yankee (preman koboi) telah mengakar sejak lama, dan bukanlah hal yang aneh jika kamu melihat banyak anak muda dengan kostum olahraga nongkrong di kombini (minimarket) hingga larut malam, atau motor / mobil yang dimodifikasi sedemikian rupa hingga terlihat mentereng, diparkir di tempat parkir kombini.
Masyarakat dengan mobil
Mayoritas penduduk di sini mempunyai kendaraan mobil pribadi, dan ada berbagai jalan masuk melewati gunung yang populer di kalangan penggemar mobil, termasuk Shibukawa di prefektut Gunma, yang juga menjadi latar belakang cerita di manga “Initial D”. Ada kemungkinan mereka mempunyai rasa cinta yang kuat kepada kota asal, dan sering mampir ke prefektur sebelah dengan mobil, dan mereka mengritik tajam tentang prefektur tetangga tersebut.
Persaingan terbuka! Pertarungan sengit untuk mendapatkan nama di tiga prefektur di Kita-Kanto
Penduduk Prefektur Gunma berkata, "Di Gunma, kami memiliki pabrik Hagen-Dazs yang langka di dunia. Bahkan, Miso Ramen Sapporo Ichiban juga diproduksi di sini. Jika Gunma hilang, akan menjadi masalah, tahu!"
Penduduk Prefektur Tochigi mungkin berkata dengan bangga, "Tentu saja, di Tochigi kami memiliki Nikko dan Kinugawa Onsen yang terkenal. Jadi, bagi kami Gunma dan Tochigi tak masalah”
Sementara itu, penduduk Prefektur Ibaraki mungkin berkomentar, "Kami memiliki pantai yang tak dimiliki dua prefektur lainnya, jadi kami tak terlalu peduli dengan Gunma atau Tochigi. Oh, dan tolong dicatat, 'Ibaraki' diucapkan 'Ibaraki', bukan 'Ibaragi'!"
Ini adalah gambaran dari semangat lokal dan persaingan yang selalu menyala di antara wilayah Kita-Kanto.
Pembahasan tentang hal tertentu yang ada di setiap prefektur di Kanto
Penduduk lokal di wilayah Kanto yang individualis
Menganggap Tokyo sebagai kota asal justru jarang terjadi? Orang-orang Tokyo yang cenderung pintar dan bersikap ramah.
Tokyo terkenal karena banyaknya kerumunan orang, seperti persimpangan sibuk di Shibuya dan kereta penuh pada pagi hari, tetapi sebenarnya orang-orang yang lahir dan dibesarkan di Tokyo adalah hal yang jarang meskipun berpopulasi banyak!
Hal ini disebabkan oleh kemajuan sistem transportasi publik di wilayah Kanto, di mana banyak orang dari sekitar wilayah Kanto yang berkomuter ke perusahaan atau sekolah di Tokyo. Selain itu, banyak orang dari kota-kota kecil di luar wilayah Kanto yang bermimpi untuk tinggal di kota besar dan memilih untuk berkuliah, bekerja, atau dimutasi.
Faktanya, ada kasus di mana setiap teman sekelas di universita, ketika ditanya, "Apakah kamu asli orang Tokyo?" ternyata semuanya adalah orang asli dari daerah lain yang pindah ke Tokyo. Mungkin karena sering berinteraksi dengan wisatawan atau orang asli dari daerah lain, orang-orang asli Tokyo cenderung cerdas dan supel kepada siapa saja.
Penduduk prefektur Kanagawa yang menyukai hal-hal baru & cenderung ingin pamer “Saya berasal dari Yokohama”
Orang-orang yang berasal dari Yokohama disebut "Hama-kko" dan memiliki sejarah sebagai pusat perdagangan dengan negara-negara asing, sehingga mereka sangat peka terhadap makanan dan tren langka dari luar Jepang!
Terlebih, orang Jepang biasanya menjawab dengan menyebut nama prefektur ketika ditanya tentang asal daerah mereka. Namun, orang-orang yang berasal dari Yokohama, "Hama-kko", seringkali menjawab dengan menyebut "Yokohama" sebagai asal daerah mereka daripada menyebutkan prefektur Kanagawa. Ini menunjukkan kebanggaan mereka terhadap kota Yokohama.
Penduduk prefektur Saitama yang terlalu iri dengan “laut”
Prefektur Saitama adalah salah satu dari delapan "prefektur tanpa pantai" di Jepang. Karena kerinduannya akan laut yang kuat, dibangunlah Saitama Water Park yang walau akhirnya ditutup pada bulan Februari 2022,. Taman air ini dibuat dengan konsep "kolam renang hiburan berskala besar di prefektur Saitama yang tidak memiliki laut."
Taman air Shirakobato yang melintasi Kota Koshigaya dan Distrik Iwatsuki di Kota Saitama, didirikan dengan mengimpor pasir putih dari Australia untuk menciptakan pantai berpasir putih. Hal ini sudah cukup menunjukkan minat masyarakat Prefektur Saitama terhadap laut.
Penduduk prefektur Chiba yang bangga dengan Disney Resort® dan Bandara Internasional Narita
Kebanggaan terbesar penduduk prefektur Chiba adalah dengan adanya Tokyo Disney Resort®! Upacara kedewasaan di Kota Urayasu diadakan setiap tahun di resor ini. Selain itu, mereka juga bangga dengan Bandara Internasional Narita yang terkenal sebagai gerbang masuk ke Jepang dari seluruh dunia. "Pintu masuk Jepang dari luar negeri bukanlah Bandara Haneda (Tokyo International Airport) di Tokyo, tapi Bandara Narita di Chiba!" adalah kebanggaan unik dari penduduk Prefektur Chiba.
Penduduk prefektur Ibaraki yang menganggap dialek Ibaraki adalah bahasa standar
Ibaraki-ben adalah dialek yang sering digunakan di Prefektur Ibaraki. Di daerah lain, mereka membedakan kata-kata yang memiliki pengucapan yang sama tetapi arti yang berbeda seperti "飴 (ame = permen)" dan "雨 (ame = hujan)", atau "橋 (hashi = jembatan)" dan "箸 (hashi = sumpit)" dengan aksen yang berbeda. Namun, dalam Ibaraki-ben, perbedaan tersebut tidak digunakan.
Memang benar bahwa Ibaraki-ben memiliki ciri khas yang kuat dan dalam beberapa kasus dianggap memiliki cara bicara yang terdengar kasar atau tegas oleh orang lain. Namun, ada banyak penduduk Prefektur Ibaraki yang percaya bahwa mereka tidak berbicara dengan dialek dan sebaliknya berbicara dalam bahasa standar.
Penduduk prefektur Tochigi, penyantap ikan hiu dan juga gyoza Utsunomiya
Tochigi, adalah salah satu prefektur yang tidak memiliki laut, akan tetapi sejak lama telah mempunyai kebiasaan menyantap ikan hiu.
Hal ini disebabkan oleh lambatnya kecepatan pembusukan daging hiu, sehingga daging hiu bisa didistribusikan hingga ke prefektur pedalaman seperti Tochigi. "Saganbo" dan "Moro" keduanya merupakan dialek dari Tochigi yang berarti daging hiu, dan ada daerah di mana daging hiu dimakan pada waktu Tahun Baru.
Manga populer dan tempat kelahiran band legendaris ... Penduduk Prefektur Gunma yang suka pamer.
Prefektur Gunma sering dianggap sebagai 'prefektur biasa saja', tetapi sebenarnya prefektur ini merupakan latar dari manga populer Initial D. Dalam manga tersebut, sang tokoh utama berkompetisi dalam adu kecepatan melawan para pesaingnya di rute berkendara seperti Gunung Haruna.
Di Prefektur Gunma, ada musisi terkenal asal Kota Takasaki seperti Kyosuke Himuro dan Hotei Tomoyasu, yang merupakan bagian dari band rock populer BOØWY pada tahun 1980-an. Penggemar mereka bahkan melakukan perjalanan ke "ziarah tempat suci" untuk mengunjungi tempat-tempat terkait dengan musisi tersebut! Pada masa itu, orang-orang di industri musik menggambarkan mereka sebagai "band bermasalah yang sulit diatasi."
Di Prefektur Gunma, terdapat banyak budaya yang berasal dari budaya "Yankee" seperti mobil dan musik rock, dan banyak tokoh terkenal yang berasal dari prefektur ini. Mungkin rasa cinta akan daerah asal yang kuat, semangat untuk tidak kalah dengan orang lain, dan keinginan untuk menonjol adalah bagian dari karakteristik penduduk Prefektur Gunma.
Comments