Apa yang dilakukan orang Jepang selama Tahun Baru? Mari kita lihat tradisi utama, aktivitas, dan kebiasaan yang dirayakan selama musim istimewa ini.
Kapan periode Tahun Baru di Jepang?
Di Jepang, tiga hari pertama bulan Januari, dari tanggal 1 hingga 3 Januari, disebut "Sanganichi." Periode ini merupakan hari libur nasional untuk banyak bisnis dan kantor pemerintah. Pada waktu ini, banyak orang kembali ke kampung halaman untuk berkumpul bersama keluarga dan kerabat.
Sekitar 13 Desember: Persiapan Tahun Baru dengan "Shogatsu-koto Hajime"
"Shogatsu-koto Hajime" merujuk pada awal persiapan Tahun Baru, yang berlangsung antara pertengahan Desember (sekitar 13 Desember) hingga 28 Desember. Berikut adalah aktivitas utama yang dilakukan selama periode ini:
Memasang Kadomatsu dan Dekorasi Tahun Baru
"Kadomatsu" adalah dekorasi pinus yang dipasang di pintu masuk rumah untuk merayakan Tahun Baru. Dekorasi ini digunakan untuk menyambut "Toshigami-sama," dewa yang membawa kebahagiaan dan kemakmuran di tahun mendatang. Kadomatsu biasanya dipasang mulai pertengahan Desember.
Membersihkan Rumah Besar-Besaran (Osoji)
Tradisi ini berasal dari "Susuharai," ritual istana dari periode Heian. Kegiatan ini melibatkan pembersihan mendalam di seluruh rumah, termasuk area yang jarang dijangkau, sebagai persiapan menyambut Tahun Baru.
Mengirim Hadiah Akhir Tahun (Oseibo)
"Oseibo" adalah hadiah yang diberikan pada akhir tahun untuk menunjukkan rasa terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu selama tahun tersebut. Tradisi ini dianggap sebagai pasangan musim dingin dari "Ochugen," hadiah yang diberikan pada musim panas. Waktu pemberian "Oseibo" dapat sedikit bervariasi tergantung pada wilayah.
▶ Lihat lebih banyak tentang "Tradisi Musim Dingin"!
Menyiapkan Kartu Tahun Baru (Nengajo) dan Hadiah Tahun Baru (Otoshi-dama)
Bersiaplah untuk mengirim kartu ucapan Tahun Baru dan mempersiapkan hadiah untuk orang-orang yang Anda hormati. Layanan pengiriman sangat sibuk selama periode akhir tahun dan Tahun Baru, sehingga disarankan untuk mempersiapkannya lebih awal. Layanan pos Jepang merekomendasikan untuk mengirim kartu Tahun Baru sebelum 25 Desember.
Jika ada anggota keluarga atau kerabat yang meninggal dunia selama tahun tersebut, biasanya mengirimkan "Mochu-hagaki" (kartu belasungkawa) sebagai pengganti Nengajo. Kartu ini umumnya dikirim antara pertengahan November hingga awal Desember sebagai bentuk penghormatan.
31 Desember: Malam Tahun Baru (Omisoka)
Pada malam Tahun Baru, kuil-kuil di seluruh Jepang membunyikan "Joya no Kane" (lonceng malam Tahun Baru) tepat pada tengah malam untuk menyambut Tahun Baru. Lonceng ini dibunyikan 108 kali, melambangkan jumlah "bonno" (keinginan duniawi yang menyebabkan penderitaan) dalam ajaran Buddha. Tradisi ini biasanya dinikmati sambil menyantap "Toshikoshi Soba" (mi soba penyeberangan tahun). Makan mi yang panjang dan tipis ini melambangkan harapan untuk umur panjang dan kesehatan.
1 Januari: Apa yang Dilakukan pada Hari Tahun Baru (Ganjitsu/Gantan)
Di Jepang, Hari Tahun Baru dirayakan menurut kalender Gregorian pada 1 Januari. "Ganjitsu" merujuk pada sepanjang hari tersebut, sedangkan "Gantan" mengacu khusus pada pagi hari 1 Januari. Berikut adalah aktivitas utama pada hari ini:
Menyaksikan Matahari Terbit Pertama Tahun Ini (Hatsuhinode)
Matahari terbit pada 1 Januari dikenal sebagai "Hatsuhinode." Momen ini dianggap membawa keberuntungan, sehingga banyak orang begadang atau bangun pagi untuk menyaksikannya. Acara khusus diadakan di tempat-tempat dengan pemandangan yang jelas, seperti Tokyo Skytree®, agar orang-orang dapat menikmati momen ini.
Mengunjungi Kuil Shinto atau Kuil Buddha Pertama (Hatsumode)
"Hatsumode" adalah kunjungan pertama ke kuil Shinto atau kuil Buddha di awal tahun. Orang-orang datang untuk mengucapkan syukur atas tahun sebelumnya dan berdoa untuk keberuntungan di tahun yang baru. Banyak juga yang mencoba "omikuji" (kertas ramalan) untuk mengetahui peruntungan mereka atau membeli jimat baru.
Beberapa orang mengunjungi kuil pada malam Tahun Baru untuk "Joyamode" atau melakukan "Ninenmairi" (kunjungan dua tahun) yang mencakup malam 31 Desember dan pagi 1 Januari.
Minum Otoso
"Otoso" adalah sake rempah tradisional yang diminum selama perayaan Tahun Baru. Minuman ini dibuat dengan merendam ramuan herbal yang disebut "Tososan" ke dalam sake atau mirin. Minum Otoso dipercaya dapat mengusir penyakit dan menjaga kesehatan sepanjang tahun.
Makan Masakan Osechi
"Osechi Ryori" adalah hidangan tradisional Tahun Baru yang terdiri dari makanan yang tetap lezat meskipun disajikan dingin. Contohnya termasuk kazunoko (telur ikan haring), kamaboko merah dan putih (kue ikan), datemaki (omelet manis gulung), dan kurikinton (kastanye manis dan ubi manis). Setiap hidangan memiliki makna simbolis, seperti kemakmuran, perlindungan dari kejahatan, atau kekayaan.
Makan Mochi dan Ozoni
Mochi (kue beras) sudah lama menjadi makanan perayaan di Jepang. Selama Tahun Baru, mochi dinikmati dalam berbagai bentuk, termasuk mochi panggang dan ozoni (sup dengan mochi dan bahan lainnya). Resep ozoni bervariasi menurut daerah, mencerminkan tradisi lokal dan bentuk mochi yang digunakan.
Membaca Nengajo (Kartu Tahun Baru)
"Nengajo" adalah kartu ucapan yang dikirim untuk menyampaikan harapan Tahun Baru dan rasa terima kasih, terutama kepada orang-orang yang tinggal jauh dan tidak bisa ditemui langsung. Meskipun tradisi ini semakin jarang dilakukan karena media sosial, banyak yang masih menganggapnya sebagai tradisi bermakna.
Memberikan Otoshidama (Hadiah Tahun Baru)
Awalnya, "Otoshidama" mengacu pada hadiah yang dipertukarkan selama perayaan Tahun Baru. Saat ini, istilah ini merujuk pada uang yang diberikan dalam amplop dekoratif kecil kepada anak-anak sebagai bagian dari tradisi Tahun Baru.
2–3 Januari: Aktivitas Selama Periode "Sanganichi"
Melakukan Kakizome (Kaligrafi Pertama Tahun Baru)
"Kakizome" adalah tradisi menulis huruf dengan kuas untuk pertama kalinya di tahun baru, biasanya dilakukan pada 2 Januari. Banyak orang menuliskan harapan atau tujuan mereka untuk tahun yang baru.
Mengalami Hatsuyume (Mimpi Pertama Tahun Baru)
"Hatsuyume" adalah mimpi yang terjadi pada malam 1 Januari, yang diyakini dapat meramalkan keberuntungan di tahun mendatang. Sejak periode Edo, diyakini bahwa bermimpi tentang "Gunung Fuji, elang, dan terong" membawa keberuntungan, yang masing-masing melambangkan keselamatan, pencapaian tinggi, dan keberhasilan.
Belanja Diskon Musim Dingin
Toko-toko dan pusat perbelanjaan di seluruh Jepang mengadakan penjualan musim dingin dari akhir Desember hingga akhir Januari. Kota besar seperti Tokyo, Osaka, dan Yokohama menjadi tempat berburu diskon terbaik selama periode ini.
▶ Kapan diskon musim dingin dimulai? Jadwal penjualan department store di Tokyo dan Osaka
Membeli Fukubukuro (Tas Keberuntungan)
Pada 2 atau 3 Januari, banyak toko kembali beroperasi, menandai dimulainya "penjualan pertama" di tahun baru. Saat ini, toko-toko menjual Fukubukuro (tas keberuntungan) yang berisi barang kejutan dengan harga diskon. Jangan lewatkan informasi rekomendasi tas keberuntungan untuk tahun 2025!
▶ Kapan tas keberuntungan department store, Starbucks, dan Doutor akan dirilis? Cara membuat reservasi juga diperkenalkan.
Bermain Permainan Tradisional Tahun Baru
Ikuti permainan nostalgia khas Tahun Baru. Contohnya, Hanetsuki, di mana pemain memukul kok bolak-balik dengan dayung kayu, dan yang kalah akan wajahnya dicoret dengan tinta. Fukuwarai adalah aktivitas seru lainnya di mana peserta, dengan mata tertutup, meletakkan potongan kertas berbentuk fitur wajah pada gambar kerangka wajah. Permainan ini dianggap membawa keberuntungan dan mencerminkan tradisi Tahun Baru.
Menonton Hakone Ekiden
Hakone Ekiden adalah lomba lari estafet jarak jauh yang memikat penonton setiap Tahun Baru. Acara ini menampilkan atlet universitas yang berlari pulang pergi dari Tokyo ke Hakone dan kembali, dengan menyerahkan selempang (tasuki) dari satu pelari ke pelari berikutnya. Tekad dan kerja sama yang ditampilkan membuatnya menjadi acara yang wajib ditonton setiap tahun.
7–15 Januari: Aktivitas Selama Periode "Matsunouchi"
Periode dari 1 hingga 7 Januari dikenal sebagai Matsunouchi, di mana dekorasi tradisional Tahun Baru seperti kadomatsu (hiasan dari pinus) dipasang di pintu masuk rumah. Umumnya, dekorasi ini diambil atau dibuang pada malam 6 Januari atau pagi 7 Januari. Namun, di beberapa wilayah seperti Kansai, periode Matsunouchi berlangsung hingga sekitar 15 Januari.
Makan Nanakusa Gayu (Bubur Tujuh Herbal)
Tanggal 7 Januari adalah Hari Nanakusa, saat orang-orang makan nanakusa gayu, yaitu bubur nasi yang terbuat dari tujuh jenis herbal: seri (water dropwort), nazuna (shepherd’s purse), gogyo (cudweed), hakobera (chickweed), hotokenoza (nipplewort), suzuna (lobak), dan suzushiro (lobak putih). Hidangan ini diyakini membantu menjaga kesehatan dan memberikan istirahat bagi perut setelah menikmati makanan osechi yang kaya rasa.
Mengirim Kartu Ucapan Kanchu Mimai (Ucapan Musim Dingin)
Jika Anda terlambat membalas ucapan Tahun Baru, Anda dapat mengirimkan kanchu mimai sebagai pengganti nengajo (kartu Tahun Baru). Ucapan musim dingin ini biasanya dikirim sebelum 4 Februari (Risshun, atau awal musim semi). Ini juga cara yang bijaksana untuk menjalin hubungan jika Anda sedang berkabung dan tidak bisa mengirim kartu Tahun Baru tradisional.
Melakukan Kagami Biraki (Memecahkan Mochi)
Kagami Biraki adalah tradisi memecahkan dan memakan kagami mochi (mochi dekoratif) yang dipersembahkan selama Tahun Baru. Biasanya dilakukan sekitar 11 Januari setelah dekorasi Tahun Baru diturunkan. Secara tradisional, mochi ini dipecahkan dengan palu kayu, bukan pisau, untuk menghindari simbolisme "memutuskan hubungan".
Makan Zenzai atau Oshiruko
Zenzai dan oshiruko adalah sup kacang merah manis yang disajikan dengan mochi atau pangsit. Hidangan musim dingin yang populer ini sering dibuat dari potongan kagami mochi yang telah dipecahkan. Istilahnya bervariasi menurut daerah: di Jepang bagian timur, versi sup yang lebih encer disebut oshiruko, sementara di Jepang bagian barat disebut zenzai.
Menghadiri Shinnenkai (Pesta Tahun Baru)
Shinnenkai adalah pertemuan untuk merayakan tahun baru, biasanya dengan makanan dan minuman yang lezat. Acara ini bisa diadakan oleh tempat kerja, teman, atau keluarga. Meskipun tidak ada waktu tertentu, shinnenkai biasanya diadakan sepanjang Januari, dan beberapa bahkan berlangsung hingga awal Februari.
14–16 Januari: Aktivitas Selama "Koshogatsu" (Tahun Baru Kecil)
Sementara 1 Januari, yang disebut Ganjitsu, dikenal sebagai Daishogatsu (Tahun Baru Besar), tiga hari dari 14 hingga 16 Januari disebut Koshogatsu (Tahun Baru Kecil). Selama waktu ini, perayaan Tahun Baru mencapai puncaknya.
Menghias dengan "Mochibana"
Mochibana adalah ornamen dekoratif yang dibuat dengan menempelkan kue beras merah dan putih pada cabang-cabang pohon willow. Dekorasi ini melambangkan harapan untuk panen yang baik dan mengusir roh jahat. Penampilannya yang lembut seperti bunga juga membawa nuansa awal musim semi.
Menonton "Sagicho" (Dondo-yaki)
Sagicho adalah festival api tradisional di mana dekorasi Tahun Baru, kuil rumah tangga lama, dan kakizome (kaligrafi pertama tahun ini) dibakar untuk berdoa demi tahun yang aman dan sejahtera. Di beberapa daerah, ini juga dikenal sebagai Dondo-yaki atau Saito-yaki. Menghangatkan diri di dekat api atau memakan kue beras yang dipanggang di atasnya dipercaya dapat memperpanjang umur dan menjaga kesehatan.
Makan Bubur Azuki
Tradisi Koshogatsu lainnya adalah makan bubur azuki (kacang merah) untuk berdoa demi kesehatan yang baik. Hidangan ini, yang dimakan pada 15 Januari, juga disebut Jugoya-gayu (Bubur Malam Kelima Belas). Bubur ini dimasak dalam panci tanah liat, dengan kacang merah ditambahkan di akhir, menciptakan rasa yang manis dan nyaman.
Comments