Perjalanan kami setelah meninggalkan Prefektur Iwate adalah menuju prefektur yang berbatasan dengan Iwate di selatan, Prefektur Miyagi. Sama seperti Iwate, prefektur ini juga diterpa bencana gempa bumi dan tsunami sepuluh tahun yang lalu. Bahkan kota-kota yang menderita kerugian terbesar langsung dari bencana alam itu berada di dalam Miyagi.
Mencoba tinggal di Onagawa
Salah satu di antara kota-kota itu adalah Onagawa. Kota kecil ini berada tidak jauh dari sebuah tempat wisata terkenal lainnya di Prefektur Miyagi, yaitu Matsushima. Bapak Komatsu, seorang penduduk lokal, mengajak kami ke sebuah coworking space di dekat Stasiun Onagawa. Di ruang ini orang-orang setempat sering berkumpul untuk saling bertukar ide tentang bagaimana membangun kota ini ke depannya.
Sepuluh tahun lalu, tujuh puluh persen bangunan di kota ini hancur dan delapan persen penduduk wafat akibat bencana yang terjadi. Bapak Komatsu dulunya bekerja di Tokyo, namun keinginan untuk membantu penduduk lokal mendorong beliau untuk menetap secara permanen di Onagawa.
Di sini, Bapak Komatsu mendirikan sebuah organisasi non-profit bernama Asu He No Kibou (Harapan Untuk Esok) yang fokusnya adalah merencanakan kegiatan untuk mengatasi masalah-masalah yang ada di dalam kota Onagawa. Mereka tidak bekerja sendiri tapi fokus pada kebijakan lintas institusi, sehingga setiap kegiatan yang mereka adakan selalu mencakup partisipasi dari penduduk dan pemerintah lokal hingga pihak swasta.
Salah satu kegiatan menarik yang mereka adakan adalah kegiatan percobaan tinggal di Onagawa. Peserta bisa tinggal di Onagawa dari 5-31 hari gratis. Selama periode itu juga peserta bisa membantu penduduk lokal dengan berbagai cara. Contohnya ada peserta yang membantu di toko roti, ada juga yang mengadakan maraton dengan garis finis di Onagawa. Peserta juga bisa datang dari luar negeri. Seorang peserta dari Inggris membantu membuat video promosi untuk Onagawa. Sekalipun tahun lalu kegiatan ini tidak diadakan karena virus corona, ini bisa jadi pilihan pembaca untuk kunjungan ke Jepang selanjutnya.
Kota Onagawa dengan pemandangan hamparan laut ini bisa diakses dari Tokyo dengan pertama pergi ke Sendai, baik dengan shinkansen, pesawat, atau bus. Dari Sendai, gunakan Senseki Line menuju Ishinomaki, lalu gunakan Ishinomaki Line hingga Onagawa.
Meninggalkan karya di Onagawa
Musibah menarik banyak kreativitas ke kota kecil ini. Sekolompok orang dalam usahanya membuat kota Onagawa lebih berwarna akhirnya mencoba menghias sudut-sudut kota kecil di pinggir laut ini dengan keramik Spanyol. Ceramika Factory Onagawa berharap warna-warni cerah dari keramik Spanyol ini bisa mencerahkan kehidupan orang-orang lokal yang kehilangan banyak sepuluh tahun lalu.
Peserta dari luar bahkan bisa ikut mencoba membuat keramik bergaya Spanyol di Onagawa. Dengan biaya 3500 yen dan waktu kurang lebih dua jam, kamu bisa membuat dua buah tatakan gelas dengan desain bebas. Satu akan ditinggalkan untuk ditempel di Onagawa, sehingga karya kamu bisa dilihat siapa saja, lalu satu lagi bisa kamu bawa pulang.
Tetapi, proses membakar keramik karya kamu akan butuh waktu sedikit. Kalau kamu berdomisili di Jepang, kamu jadi punya alasan untuk kembali lagi ke Onagawa untuk menjemput hasil kerja kamu. Kalau kamu hanya berada di Jepang untuk jangka waktu yang lebih pendek, keramiknya akan dapat dikirim langsung ke rumah kamu dengan biaya tambahan. Toko ini juga menjual barang-barang kecil kemarik untuk oleh-oleh.
🧼Sabun kreatif ala Onagawa🧼
Sebuah toko lain Sekken Koubou (Dapur Sabun) mencoba menghidupkan ekonomi lokal lewat produksi sabun. Bapak Katsuyoshi, juga dulunya pekerja di Tokyo akhirnya memutuskan untuk pindah ke Prefektur Miyagi karena tergerak untuk berkontribusi dengan caranya. Jawabannya adalah sabun dengan tampilan bintang lima berbahan lokal.
Toko ini mengutamakan tiga poin, yaitu desain, buatan tangan, dan penggunaan bahan lokal. Desainnya jelas tampak seperti sabun-sabun yang biasa digunakan di restoran dan hotel mewah. Dengan warna dan desain yang bergam, produk ini sepenuhnya buatan tangan perempuan-perempuan lokal, tanpa otomasi mesin. Bahan yang digunakan semuanya diambil dari bahan lokal, bahkan kamu bisa tahu siapa yang membuat bahan dalam sabun yang kamu beli.
Sabun-sabun tersedia dalam banyak aroma. (Nama-nama aroma). Harganya berkisar 400 yen per buah. Bapak Katsuyoushi mengutarakan bahwa sabun ini banyak juga dijadikan hadiah untuk ulang tahun dan pernikahan. Sayangnya produk mereka belum bisa dibeli online.
Informasi
- Nama toko: Sekken Koubou
- Lokasi: Seapal Pier Onagawa, 2-60, Ohara, Onagawahama, Onagawa-cho, Oshika-gun, Miyagi
- Jam Operasional: 10:00 ~ 17:00
- Tutup: Buka sepanjang tahun (*kecuali liburan tahun baru)
- Akses: Sekitar 5 menit berjalan kaki dari Stasiun Onagawa
🍓Stroberi sepuasnya di Yamamoto-cho🍓
Prefektur Miyagi juga terkenal dengan produksi stroberinya. Salah satu pusatnya adalah kota kecil Yamamoto-cho yang berada tidak lebih satu jam dari kota Sendai. Sedihnya, tsunami dan gempa sepuluh tahun lalu menghancurkan hampir seluruh kebun yang berada dekat dari laut.
Di situlah Bapak Hashimoto yang seperti banyak individu lain yang kami temui sejauh ini, adalah seorang yang berasal dari luar Yamamoto-cho, namun melihat kesulitan yang dihadapi saudara-saudara setanah airnya, menjadi punya keinginan kuat untuk membantu sebisanya.
Akhirnya keinginan itu terwujud dalam bentuk perkebunan yang dinamakan GRA (General Reconstruction Association). Bekerja sama dengan petani lokal yang sudah berpengalaman, GRA berusaha mendigitalisasi perkebunan sehingga **pemeliharaannya bisa lebih mudah dilakukan dan diajarkan kepada banyak orang.
Keunikan lain perkebunan ini adalah program pelatihan. Orang-orang yang tertarik untuk belajar memulai perkebunan stroberi bisa belajar selama beberapa bulan di sini. Harapannya dalah pasca keluar dari pelatihannya, mereka bisa menjadi pegawai tetap ataupun membuka perkebunannya sendiri.
Produk stroberi mereka dijual di toko-toko kelas atas di department store besar di Tokyo. Migaki Ichigo hasil kebun ini dijual seharga 1000 yen per buah, atau berkisar 140.000 rupiah. Luar biasa, bukan? Jelas yang menarik perhatian banyak orang adalah kegiatan petik stroberi di Ichigo World. Dengan harga 2000 yen, pengunjung bisa mencicipi stroberi langsung dari pohon sepuasnya di salah satu kebun mereka. Satu tips yang diberikan salah satu pegawai di sana adalah cara makan stroberi terbaik adalah mulai dari bagian atas yang lebih besar ke bawah yang lebih kecil, karena bagian bawah lah yang terasa lebih manis.
Informasi
- Nama tempat: ICHIGO WORLD
- Alamat: Address: 48 Aza-Sakuratsutsumi, Yamadera, Yamamoto-chō, Watari-gun, Miyagi, 989-2201
- Jam Operasional: 10:00-16:00 (terakhir masuk: 15:30)
- Akses: Sekitar 9 menit berjalan kaki dari Stasiun JR Yamashita di jalur Joban
Prefektur Miyagi seperti Iwate yang kami kunjungi sebelumnya, masih berusaha keras bangkit dari dampak tsunami sepuluh tahun lalu. Bukan hanya orang-orang lokal, banyak orang-orang dari seluruh penjuru Jepang menyambungkan tangan mereka dan berusaha mencari jalan untuk berkontribusi ke daerah ini dengan caranya masing-masing.
Comments