Akhirnya, hari yang dinanti-nanti itu datang juga!
Tepatnya tanggal 18 Februari 2019, saya resmi menginjakan kaki di Bandara Internasional Haneda, Tokyo untuk bertemu dengan peserta FUN! JAPAN Visit Japan Campaign 11 lainnya.
Karena sebelumnya sudah membuat chat group, kita bertemu di tempat yang sudah ditentukan. Peserta pertama yang saya temui adalah Maggie perwakilan dari Hong Kong, saat itu kita sama-sama masih kebingungan harus menuju kemana, berdua kita menuju teman-teman lain yang sudah berkumpul di Terminal 2 untuk melanjutkan perjalanan ke Aomori. Di sana sudah ada Navi (Vietnam), Zol (Thailand), Nini (Malaysia), Wendy (Taiwan), Cody-san dan Jum-san perwakilan dari Fun! Japan yang akan menemani perjalanan kali ini. Rasanya seperti berjumpa dengan kawan lama, karena kita langsung akrab walaupun itu adalah perjumpaan pertama.
DARI TOKYO MENUJU AOMORI
Sebelum melanjutkan perjalanan, kita semua sepakat untuk makan siang di Bandara. Tidak sulit untuk menemukan tempat makan di sini, bahkan sedikit kebingungan karena pilihannya banyak sekali. Lalu pilihannya jatuh pada Kari Udon Tempura di restoran mungil bernama “Mengushi”, harga rata-rata yang disajikan di restoran ini berkisar dari ¥700 - ¥1500 (sekitar 90.000 IDR – 200.000 IDR) porsinya lumayan besar, cukup mengisi perut sampai malam!
Setelah selesai makan siang, kita semua langsung melanjutkan perjalan menuju Aomori dengan maskapai Japan Air Lines. Tidak lupa untuk menunjukan JMB Card pada saat check-in agar mendapatkan flight mileage-nya!
Beberapa saat sebelum mendarat, pemandangan di luar jendela pesawat sungguh berbeda. Kita hanya bisa melihat awan dan hamparan hitam - putih, yang ternyata itu adalah pohon kering dan salju! Untuk pertama kalinya dalam seumur hidup, akhirnya diberikan kesempatan juga untuk merasakan salju, terimakasih Fun! Japan!
Perasaan saya saat itu semakin tidak sabar untuk mendarat di Bandara Aomori.
HIROSAKI CASTLE
Setelah melakukan check-in di Hotel tempat kita akan menginap selama dua hari, tanpa buang waktu panjang kita semua langsung melanjutkan perjalan ke Hirosaki Castle dengan menggunakan transportasi Bus Umum.
Kastil yang masih megah ini ternyata sudah berdiri dari Tahun 1611, di dalam komplek Kastil ini, tercatat hampir 3000 pohon sakura yang salah satunya merupakan pohon sakura tertua di Jepang! Sayang ini adalah musim salju, jadi kita belum berkesempatan untuk menikmati bunga sakura, namun pemandangannya tetap cantik dengan sorotan lampu dan tumpukan salju di setiap batang-batang pohonnya, seakan membentuk permen kapas di semua area Kastil Hirosaki.
Di dalam Kastil Hirosaki ini juga terdapat dua jembatan merah yang sangat cantik untuk berfoto. Ketika semua orang sibuk untuk mengabadikan megahnya Kastil Hirosaki, perhatian saya tertuju pada bangunan kecil cantik yang berdekatan dengan pohon-pohon rindang, sampai-sampai Cody-san ikut penasaran kenapa saya malah sibuk mengabadikan bangunan tersebut di kamera,
“Mia, apakah kamu tau apa yang sedang kamu foto itu?”
“Rumah mungil ini bagus sekali Cody-san!”
Cody-san tertawa kecil sambil memberi tahu kalau itu adalah toilet umum, Saya pun menjawab, “Kalau toilet secantik ini, sepertinya saya bisa tinggal di dalamnya”, teman-teman yang mendengarkan percakapan saya dan Cody-san ikut tertawa.
TSUGARU RAILWAY – STOVE TRAIN
Hari ke-2 di Aomori! Saatnya bernostalgia dengan menaiki kereta uap.
Kita sungguh beruntung untuk bisa menaiki kereta yang hanya beroperasi selama tiga bulan dalam satu tahun. Dari jendela-jendela kayu kita dapat menikmati pemandangan hamparan salju sekeliling perjalanan, dan sesekali tampak Gunung Iwaki berdiri dengan gagahnya.
Tidak perlu takut kedinginan jika kita berada di dalam gerbong kereta ini, walaupun kereta ini sudah beroperasi sejak tahun 1930, di dalamnya terdapat tungku kecil berwarna merah yang cukup untuk menghangatkan seisi gerbong, selain berfungsi sebagai penghangat gerbong, tungku ini juga bisa sekaligus menjadi tungku untuk membakar cumi kering yang dijajakan di dalam gerbong!
OIRASE KEIRYU
Setelah menikmati perjalanan menggunakan kereta uap selama hampir satu jam, perjalanan hari ini diteruskan menuju Danau Towada, namun sebelum sampai di sana, kita akan mengunjungi arus sungai yang terkenal bernama Oirase Keiryu. Sebelum sampai ditujuan, kita semua lagi-lagi disajikan pemandangan yang menakjubkan oleh tebalnya salju yang berada di kiri-kanan jalan, tinggi tumpukan salju tersebut sudah sepantar dengan mini bus yang kita naiki! Akibat dari tumpukan salju yang tebal tersebut, ternyata membuat jalur perjalanan kita untuk berjalan kaki menyusuri sungai ikut tertimbun, tapi hal tersebut tidak menyurutkan semangat kita untuk turun dari Bus dan berfoto di air terjun yang berada di sekitar arus.
FESTIVAL SALJU DANAU TOWADA
Tujuan trip terakhir hari ini adalah Festival Saju di Danau Towada. Sebelumnya sempat cemas jika kita akan terlambat datang ke festival ini, karena bus baru sampai sekitar pukul 6 sore, dimana suasana danau sudah gelap. Namun justru, kemeriahan festival baru dimulai sekitar jam 7 malam!
Kedatangan kita disambut oleh lampu warna-warni di dalam area festival. Sesuai dengan judulnya, semua wahana dan atraksi di sini serba Salju! Lihat saja panggung yang terbuat dari salju, dan tidak ketinggalan Banana Boat di atas salju. Saya, Nini, dan Maggie tidak melewatkan kesempatan untuk bermain, kapan lagi bisa main Banana Boat di atas salju?!
Selain itu, kita juga tidak perlu takut kelaparan, karena booth makanan berjajar dengan rapih menyambut kedatangan kita, dan yang paling menarik adalah bar yang bangunannya terbuat dari salju! Begitu masuk ke dalamnya, kita disuguhkan dengan lampu meriah seperti di dalam tempat disko, minuman yang disajikannya sudah tentu minuman yang menjaga kita tetap hangat. Ada minuman alkohol seperti sake hangat, sampai minuman non-alkohol seperti coklat hangat dengan tambahan marshmallow sebagai pemanisnya.
Sampai jumpa di artikel Visit Japan Campaign 11 selanjutnya! :D
Comments