Terakhir kali kami bercerita bagaimana hewan peliharaan dapat membantu mendeteksi keberadaan hantu. Bagaimana dengan peliharaan yang melindungi kamu dari kejahatan? Nah, kali ini ceritanya adalah mengenai itu.
Seekor kucing bernama Hana-chan
Ini adalah kisah dari 5 tahun yang lalu. Kami memperluas rumah ke taman. Di rumah ada nenek, orang tua saya, kakak laki-laki, adik perempuan, dan saya sendiri; keluarga yang cukup besar. Dengan banyaknya kamar yang ditambahkan, kami cukup senang, untuk saat itu.
Sejak itu, keluarga saya menjadi sedikit kacau. Ayah saya, yang dulu jarang minum, tiba-tiba mulai banyak minum tanpa alasan; dia sering berteriak dengan suara keras. Saudara saya tidak tahan dengan ayah kami, dan karena dia sudah mendapatkan pekerjaan, dia pindah ke asrama perusahaan. Kemudian nenek dan saudara perempuan saya meninggal karena kecelakaan di dalam rumah. Ibu saya lah yang menemukan mayat saudara perempuan saya. Mungkin karena syok dari kejadian itu, ibu saya mulai pergi ke kelompok aliran aneh dan menelantarkan tanggung jawabnya.
Semua ini terjadi hanya dalam tiga bulan sejak perluasan rumah.
Bagi saya, itu semua hanya mimpi. Saya berkata pada diri sendiri bahwa itu hanyalah gejala syok. Tetapi sejak renovasi, saya mulai melihat keluarga tak dikenal yang terdiri dari tiga orang berjalan di dalam rumah kami. Pada awalnya hanya di kebun, seorang ayah, seorang ibu, dan seorang putra. Mereka mengenakan pakaian gaya lama, dan berdiri bersama seperti pose kelompok foto keluarga, dengan bibir yang menyeringai seolah mengejek saya.
Tetapi setiap kali saya mendapati mereka, dalam 2-3 detik, mereka langsung lenyap.
Lalu suatu hari, seekor kucing liar berkeliaran ke rumah kami. Setiap kali saya pergi atau kembali dari sekolah, kucing itu akan berada di pintu depan menunggu saya. Meskipun kami tidak pernah memelihara hewan peliharaan sebelumnya, saya tidak bisa menahannya lagi, jadi saya setelah menunggu waktu yang tepat, saya meminta orang tua saya untuk memelihara dia. Dia memiliki pola mirip tahi lalat kecil di sisi hidungnya, jadi saya memanggilnya Hana-chan. Setiap kali saya bersama Hana-chan, entah bagaimana, saya merasa aman, dan entah bagaimana, saya tidak pernah melihat keluarga hantu itu ketika Hana-chan ada.
Dua bulan berlalu, Hana-chan tiba-tiba mati. Dokter hewan mengatakan mungkin karena kelumpuhan jantung. Bagi saya yang melewati 3 bulan kesulitan dan menemukan ketenangan dengan Hana-chan, untuk menemukan Hana-chan tiba-tiba meninggal seperti ini, mental saya langsung jatuh. Saya tidak peduli lagi dengan apa pun yang terjadi di sekitar saya. Saya hidup setiap hari menyembunyikan emosi di dalam diri.
Suatu malam, ketika saya membuka mata, keluarga tiga orang itu berdiri di samping tempat tidur dan menatap ke arah saya. Mereka menyeringai. Pada saat itu, saya hanya berpikir, “Lakukan apapun yang kalian mau.” Kemudian, pada saat berikutnya, seekor kucing yang mengamuk muncul dan menggigit ayahnya. Ketiganya menghilang dengan ekspresi terkejut.
Pada saat itu saya juga merasa takut, tetapi ketika saya melihat kucing tadi yang sekarang sudah tenang, saya berkata dengan keras, "Hana-chan?" Saya bisa dengan jelas melihat tahi lalat di sisi hidungnya.
Pagi itu, anehnya ibu saya bangun pagi-pagi. Katanya, saat tidur, dia merasakan sentuhan kaki kucing di kakinya, jadi dia bangun. Semua emosi yang saya simpan di dalam meledak sekaligus; Saya menangis. Dengan ayah yang terbangun dan ibu, aku menangis; “Berhenti minum-minum, Ayah! Lakukan hal lain! Ibu, jangan pergi ke aliran sesat itu lagi! Kalau kalian terus begini, nenek dan adik tidak akan pernah beristirahat dengan tenang."
Sepertinya orang tua saya menyadari apa yang sudah terjadi; Ayah saya kemudian membuang semua minuman keras yang ada di rumah dan mulai pergi ke rumah sakit untuk rehabilitasi. Ibu juga berhenti pergi ke aliran sesat itu dan mulai kembali ke keseharian biasa. Lalu di saat itu, saudara lelaki saya menelepon ke rumah.
"Kamu bisa pelihara anak kucing untukku?"
“Ada anak kucing yang datang tinggal di asrama. Setiap malam kucing itu nungguin aku kembali dari stasiun. Kucingnya terlalu lucu, aku gak rela ninggalinnya sendirian. Tapi karena ini asrama, kamu bisa ngurusin kucingnya buat aku?” kata saudara laki-laki saya..
Saya tidak bisa menahan perasaan tidak enak pada Hana-chan, tetapi kami memutuskan untuk memeliharanya di rumah.
Suatu hari ketika saya kembali dari sekolah dan sedang sendirian di rumah. Saya tertidur sambil menonton TV di dapur, lalu anak kucing itu tiba-tiba terbangun dan pergi ke koridor. Pada saat yang sama, ada langkah kaki keras dari lorong yang berlari menuju pintu masuk. Terkejut, saya pergi ke lorong dan melihat anak kucing itu mengangkat punggungnya dan mendesis ke arah pintu masuk. Ketika saya semakin dekat, kucing itu mendesis dan suara panik seorang pria menggema di lorong. Desisnya bukan suara anak kucing sama sekali.
Sejak itu, saya tidak pernah melihat keluarga tiga orang itu lagi. Saudara laki-laki saya juga sepertinya sangat menyukai anak kucing itu jadi dia sering pulang ke rumah. Ibu dan ayah juga tidak memiliki perilaku aneh lagi. Kami pergi mengunjungi makam nenek dan adik saya sebulan sekali. Mungkin karena kami berpikir kalau kucing adalah penjaga keluarga kami atau semacamnya, tetapi sekarang kita memiliki 7 kucing di rumah kita. Anak kucing itu telah tumbuh besar dan menjadi bos dan masih sangat sehat.
Kiriman pengguna ke channel Gomadango
-----------------------------------------------------------
Kata orang hewan peliharaan memilih tuannya sendiri. Kalau kamu terpilih, anggap diri kamu beruntung; mereka akan setia kepada kamu bahkan dari balik kubur.
Comments