Setelah menerjemahkan dan meneliti tentang horror & misteri di Jepang selama setengah tahun, saya pikir sudah saatnya saya berbagi soal beberapa pengalaman misterius yang saya alami ketika tinggal di Jepang. Saya jami semuanya betulan, tetapi semuanya terserah kamu untuk percaya atau tidak ...
* Karena beberapa kesulitan, artikel tentang Sugawara no Michizane untuk saat ini ditunda dahulu
Reishu
Ketika saya datang ke Jepang, saya selalu memberi hormat dengan tulus kepada dewa-dewa setempat di kuil-kuil; untuk berbaur dan memasukkan diri saya ke dalam budaya Jepang. Tapi kemudian efek sampingnya mulai terasa.
Hidung saya mulai menjadi sensitif, saya bisa mencium sesuatu lebih cepat atau sesuatu yang lebih jauh daripada teman-teman di sekitar saya. Lalu saya mulai mencium sesuatu yang berbeda, dan terkadang orang-orang di sekitar saya juga mencium sesuatu, terutama di sekitar saya.
Dalam bahasa Jepang, hal ini disebut Reishu (霊臭 aroma spiritual). Saya pertama kali merasakan aroma bunga liar yang menyenangkan ketika mengunjungi sebuah kuil di Hakone bersama teman-teman saya. Hanya dua dari tiga orang di antara kami yang mencium aroma itu.
Aroma yang menyenangkan di kuil
Lalu saya pergi dengan tur kelompok ke sebuah kuil di Mito yang katanya memiliki kekuatan yang besar; gua tempat Amaterasu O-Mikami sendiri bersembunyi dalam kesedihannya menurut mitologi Jepang. Dari waktu saya masuk ke dalam, saya mencium dupa, meskipun aula utamanya jauh di dalam hutan. Tidak ada tempat untuk membakar dupa, dan hanya dua orang yang menciumnya; pemandu saya yang lebih tua dan saya. Saya berbicara dengan yang lain, dan salah satu pemandu yang lebih muda juga menciumnya sebentar ketika saya berbicara dengannya tentang hal-hal aneh di tempat itu.
Sejak saat itu, hidung saya menjadi semakin sensitif. Secara ilmiah, saya pikir itu adalah efek dari rasa lapar (saya hanya makan dua kali sehari) dan saya bisa jadi cuma mencium aroma sisa seperti anjing. Tapi ketika saya mulai meneliti hal ini, saya menemukan kata Reishu (霊臭) di beberapa situs mengenai hal-hal gaib. Hal ini dianggap sebagai salah satu dari Reikan (霊感), meskipun ini tidak berhubungan dengan penglihatan ataupun pendengaran.
Apakah kamu memiliki roh pelindung?
Saya tidak sepenuhnya yakin bisa mencium bau Reishu sampai ada sebuah kejadian di kantor. Seorang teman kerja bertanya ke saya apakah dia memiliki roh penjaga (守護霊 Shugorei) atau tidak. Saya bilang kalau saya tidak dapat melihatnya, tetapi saya dapat menciumnya. Kira-kira 3 detik kemudian, dia mengatakan dia mencium asap lilin, dan tepat setelah itu saya juga mencium bau yang sama. Awalnya kami pikir seseorang sedang mempersiapkan kue ulang tahun kejutan atau sesuatu seperti itu, tetapi setelah menunggu dan melihat sekitar kantor, tidak ada sebatang lilinpun di kantor. Tambah lagi, hanya kami berdua yang mencium baunya.
Kami hanya bisa menyimpulkan kalau itu adalah roh pelindung yang menjawab pertanyaan teman kerja saya ini.
Kunjungan aneh
Ini terjadi ketika saya mengerjakan Vol. 17, "Murka Taira no Masakado". Saya mengunjungi makam dan kuilnya sebelum menulis Vol. 16, meminta izin dan memohon maaf terlebih dahulu dan berjanji untuk menyampaikan ceritanya. Saya menyelesaikan draft dan hampir menyelesaikan gambar utama malam itu, tapi saya pulang telat malam itu, jadi saya langsung tidur sesampainya di rumah; gambarnya masih pada proses sketsa kasar.
Saya terbangun dan merasakan sesuatu di sebelah kiri saya dengan bau dupa. Saat itu mungkin jam 3 atau 4 pagi. Baunya enak, jadi saya rasa apapun itu adalah makhluk yang baik, atau mungkin Taira no Masakado sendiri, tapi saya sendiri tidak tahu secara pasti. Saya berjanji untuk menyelesaikan gambarnya secepatnya ketika saya sampai di kantor. Dan saya menyelesaikannya seperti yang saya janjikan. Malam itu, saya tidur dengan tenang setelah dua minggu gugup.
Aroma pertanda?
Suatu sore di kantor, saya terus-terusan mencium semacam bau makanan terbakar sejak jam 2 siang. Baunya sangat kuat sampai-sampai hidung saya sakit, dan saya harus menggunakan kipas angin di atas meja untuk menghilangkan aromanya. Namun tidak ada orang di sekitar saya yang sadar dengan bau itu, jadi saya pikir orang lain yang duduk di meja saya sebelumnya menumpahkan sarapannya atau membeli makan siang berbau tajam seperti yakiniku dan saya terpaksa mencium sisa baunya. Tapi saya tidak mengatakan hal ini kepada siapapun.
Sekitar pukul 17:45, sirine pemadam kebakaran terdengar. Kemudian sekitar jam 6 sore, ada pengumuman mengatakan kalau gedung itu terbakar: gedung tempat saya bekerja. Beberapa rekan berjalan melewati meja saya dan mencium bau hangus dari ventilasi AC: tetapi hanya di meja saya. Api sudah padam tetapi untuk pemeriksaan keamanan, kami harus mengungsi, jadi kami berkemas dan turun lewat tangga.
Saya mencium bau terbakar yang sama dengan yang saya cium sejak jam 2 tadi.
Saya kemudian mendengar kalau api mulai dari pembakaran alami bahan konstruksi yang disimpan di lantai dua, sekitar jam 4 sore.
Comments