Kali ini AL, staff FUN! JAPAN, meluncur ke Universitas Tohoku yang terdapat di Sendai dengan naik shinkansen sekitar satu setengah jam. Bagi kamu yang penasaran di mana letak universitas itu, kamu bisa lihat di sini ↓
Langsung saja menuju interviewnya ya. FUN! JAPAN melakukan interview ke beberapa mahasiswa asing yang sedang belajar di Universitas di Jepang. Artikel lalu kami mewawancarai mahasiswa dari Malaysia, kamu sudah baca artikelnya?
(1) Beritahu nama, asal dan usia.
Nama : Muhammad Izzat Nugraha. Asal dari Depok Jawa Barat, usia 20 tahun. Lulusan MAN Insan Cendikia Serpong Banten.
(2) Sudah berapa tahun tinggal di Jepang? Dan apa yang kamu lakukan?
Saya datang ke Jepang 3 tahun yang lalu. Dan sekarang sebagai mahasiswa S1 Jurusan Biologi Kelautan, Fakultas Pertanian Tingkat 3 di Universitas Tohoku.
(3) Ngomong-ngomong datang ke Jepang ini dari program apa?
G-30. Singkatan dari Global 30. Di program ini setelah lulus SMU segera bisa langsung menjadi mahasiswa asing di Jepang. Mahasiswa Indonesia lain sebelum datang ke Jepang kebanyakan mahasiswa yang sedang belajar di universitas di Indonesia, akan tetapi kasus saya, saat lulus SMU pada bulan Juli, pada bulan September sudah datang ke Jepang. Di luar jurusan saya di program G-30 ini Universitas Tohoku menyediakan course jurusan advanced molecular chemistry dan mechanical & aerospace engineering.
(4) Izzat saat ini di Jurusan Biologi Kelautan ini sedang belajar apa?
Saat ini sedang belajar aplikasi mekanisme organisme kelautan. Ilmu biologi kelautan adalah upaya akademis untuk menciptakan sesuatu yang berharga dari kehidupan laut kepada masyarakat, seperti pengobatan, dll. Dalam bidang biologi, biokimia banyak sekai digunakan.
(5) Apakah memang dari awal ingin belajar di negara Jepang dan memilih Universitas Tohoku?
Sejak kecil, saya suka melihat dan mengamati binatang. Di Jepang, fasilitas penelitian untuk itu sangat lengkap, dan lebih maju dibandingkan dengan di Indonesia.
Ternyata bidang yang ingin saya pelajari ada di Universitas itu, dan alasan lainnya adalah ternyata Universitas Tohoku ini menyediakan perkuliahan dalam bahasa Inggris. Sebenarnya Jepang bukan menjadi alasannya. Ada satu lagi alasannya. Saat saya masih SD, Ayah saya ada dinas pergi ke Jepang, dan saya diberi oleh-oleh kartu telepon dengan gambar Gunung Fuji. Itulah pertama kalinya saya mengenal Jepang. Dan saya mulai berpikir untuk belajar di luar negeri saat saya duduk di kelas 3 SMP. Karena saya ingin mempelajari sesuatu yang baru, suatu hari saya ingin belajar di luar negeri. Saat itu saya belum memikirkan negara Jepang sebagai negara tujuan saya untuk belajar.
(6) Darimana kamu tahu mengenai program G-30 ini?
Dari tahu dari Guru Konseling di SMU. Saat kelas 3, saat ada mata pelajaran konseling, kami banyak diperkenalkan informasi tentang sekolah di luar negeri dan salah satunya adalah program G-30. Dan sebelumnya juga saya banyak mendengar dari kakak kelas yang sedang belajar di luar negeri.
(7) Apakah sebelum datang ke Jepang kamu sudah belajar Bahasa Jepang?
Sejujurnya, sebelum datang ke Jepang saya tidak begitu tahu detail tentang Jepang. Sedikit belajar hiragana dan katakana, tapi tidak pernah belajar di sekolah kursus bahasa Jepang. Baru setelah masuk kuliah, saya belajar bahasa Jepang.
Saat itu di pelajar asing hanya sedikit yang bisa bahasa Jepang. Ada juga yang bisa karena saat di SMU ada pengalaman belajar sebentar di Jepang, Kebanyakan orang yang akan mengambil Test Kemampuan Bahasa Jepang hanya lulus di level N4. Karena itu, tidak bahasa Jepangpun bisa belajar di negara Jepang!
(8) Apakah ada kesulitan saat datang dan memulai hidup baru di Jepang?
Untuk masalah bahasa, awalnya belum bisa bicara bahasa Jepang tapi tidak ada masalah berarti karena di dalam kampus saya berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Di luar kampus jika tidak bisa bahasa Jepang, pastinya akan repot. Kesulitan lainnya adalah culture-shock. Karena belum mengerti tindakan mana yang boleh atau mana yang tidak boleh, saya sebelumnya banyak mendengar pengalaman dari kakak kelas agar tidak dianggap sebagai orang yang kurang beretika oleh masyarakat sekitar.
(9) Bagian mana di Universitas Tohoku yang kamu sukai?
Saya paling suka perpustakaannya. Di dalam kampus Aobayama terdapat bangunan baru dan di dalamnya terdapat perpustakaan yang benar-benar bagus. Yang terpenting adalah semua pengunjung perpustakaan menaati peraturan jadi suka sekali saat berada di sana.
(10) Apa yang paling kamu suka dari Tohoku?
Bicara tentang Tohoku, yang paling saya suka adalah orang-orangnya. Dari sisi orang Indonesia, dibanding orang Tokyo, orang Tohoku lebih ramah dan mudah untuk berteman, dan sangat terbuka kepada orang asing.
(11) Saat berada di Tohoku, pengalaman apa yang paling menarik?
Melihat salju!
Saat saya masih SD, saya pernah minta dibawakan oleh-oleh salju kepada ayah saya yang saat itu dinas ke Jepang.
Ayah membawa pulang saljunya ke dalam botol, dan saat tiba di Indonesia yang panas, saljunya meleleh dan menjadi air, ww
(12) Apa kegiatan kamu dalam satu hari?
Bangun pagi saya selalu disesuaikan dengan jadwal kuliah. Ada kalanya di musim panas, jam solat subuh sangat cepat,, jadi setelah selesai solat subuh saya kembali tidur, ada kalanya jika saya tidur cepat, saya bisa cepat bangun untuk solat subuh dan meneruskan kembali tidur. Saat ini waktu berada di dalam kamar lebih Panjang daripada waktu berada di lab. Ketika mulai semester akhir tingkat 3, dan mulai penelitian di dalam lab, saat itu saya dari pagi saya mesti ke lab setiap hari.
(13) Ngomong-ngomong saat ini tinggal di mana?
Di asrama kampus. Di asrama, biaya sewa kamar hanya seharga 16,000yen saja (2 juta rupiah). Jika dibandingkan dengan apartemen dekat kampus, harganya jauh lebih murah. Biaya total termasuk listrik dll sebanyak 28,000yen (3 juta 300 ribu rupiah) saja!
(14) Ada kesulitan dengan makanan? Apakah mudah mendapatkan makanan halal?
Saya belanja di toko khusus impor halal. Jika tidak ada makanan halal, saya membeli sayuran segar, dan masak sendiri….soal makanan sama sekali tidak ada kesulitan.
(15) Apa kegiatan kamu selain kuliah?
Saya bergabung di 2 Komunitas Orang Indonesia. Komunitas Muslim Indonesia Sendai dan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Sendai. Satu bulan satu kali komunitas ini mengadakan pertemuan. Karena itu setidaknya satu bulan satu kali saya hadir di acara pertemuan itu.
Di hari sabtu dan minggu, akhir-akhir ini saya berenang di sungai! Atau hang out bersama teman-teman atau belanja bersama sampai pergi ke Stasiun Sendai…Tahun ini PPI mengadakan rencana naik gunung Fuji bersama, dan saya tertarik untuk ikut.
(16) Izzat sudah berapa kali mudik ke Indonesia?
6 bulan sekali saya pulang ke Indonesia. Jika saya homesick saya tinggal telepon, hehe
Saya setiap hari chatting dengan grup chat keluarga di Indonesia.
Ada satu hal yang lupa untuk disampaikan. Ketika masuk libur semester, saya diminta pihak Universitas untuk mempromosikan Universitas Tohoku. Pada dasarnya memperkenalkan Universitas Tohoku ke almamater saya.
(17) Kamu sudah punya rencana jika telah lulus dari Universitas?
Saya ingin melanjutkan kuliah ke tingkat master. Setelah itu mungkin ingin mengambil program doktoral di negara lain.
(18) Dan bagaimana dengan teman-temanmu? Apa rencana mereka setelah lulus kuliah?
Kebanyakan kembali ke Indonesia dan bekerja di Indonesia. Atau melanjutkan kuliah dengan mengambil master.
Sekian wawancara dengan mahasiswa asal Indonesia, Izzat.
Berikutnya wawancara kami adalah dengan Hana, Mahasiswi yang sedang mengambil program doktoral asal Indonesia!
Comments