Pernikahan adalah pengalaman sekali seumur hidup, yang berarti harus dirayakan dengan baik! Pasangan di Jepang suka mengadakan resepsi besar-besaran atau pesta pernikahan setelah upacara pernikahan mereka. Beberapa bahkan melewatkan upacara dan mengadakan pesta besar dengan teman-teman mereka.
Di artikel ini, kamu akan mengetahui apa saja yang terjadi saat pesta jamuan pernikahan Jepang dan bagaimana pasangan Jepang mempersiapkan diri untuk pesta besar itu.
Apa saja yang terjadi saat pesta jamuan pernikahan Jepang
Pesta pernikahan biasanya diadakan setelah upacara pernikahan, baik gaya barat atau pernikahan tradisional Shinto.
Setelah para tamu undangan tiba, kedua pengantin diperkenalkan oleh pembawa acara saat mereka memasuki ruangan acara. Banyak pasangan memainkan video khusus untuk menemani bagian ini.
Tidak lama setelahnya, pasangan bersiap untuk sesi potong kue. Ini dianggap sebagai aksi kerja sama pertama pasangan. Kue itu dulunya palsu, tetapi saat ini kebanyakan pasangan memotong kue sungguhan, yang kemudian akan disuguhkan kepada para tamu.
Anggota keluarga dan teman dekat bersulang dan memberikan sambutan, dilanjutkan dengan waktu luang bagi para tamu untuk makan bersama dan berbincang. Tapi, ini bukan waktu luang bagi pasangan — inilah saatnya mereka berkeliling ruangan untuk menyapa setiap meja.
Setelah satu jam atau lebih, kedua pengantin meninggalkan pesta sebentar agar pengantin wanita bisa mengganti ke gaunnya yang kedua dan biasanya berwarna cerah. Penggantian gaun ini disebut o-iro-naoshi atau "penggantian warna."
Pengantin kembali memasuki pesta untuk sesi kedua. Mereka bisa berfoto dengan para tamu, atau seseorang akan memberikan hiburan untuk acara pernikahan.
Teman-teman dari pasangan bisa menyiapkan lagu atau penampilan khusus, atau pasangan itu sendiri yang mungkin memberikan penampilan khusus untuk tamu mereka.
Sisa waktu upacara adalah saat-saat spesial antara orang tua dan anak. Pengantin wanita biasanya akan membacakan surat cinta untuk orangtuanya yang membuat para hadirin terharu.
Kedua pengantin memberikan buket bunga kepada orang tua mereka untuk berterima kasih atas semua yang telah mereka lakukan.
Akhirnya, orang tua memberi sambutan pendek untuk berterima kasih kepada para tamu karena merayakan acara putra atau putri mereka. Pengantin pria memberi sambutannya sendiri dan kemudian kedua pengantin pergi meninggalkan tempat acara.
Saat para tamu pergi, pengantin mengucapkan selamat tinggal dan memberi mereka hadiah sehingga mereka bisa mengingat hari istimewa itu.
Memberi Hadiah
Meskipun tamu undangan biasanya menghujani pengantin dengan hadiah, pasangan pengantin juga menyiapkan hadiah khusus untuk tamu mereka.
Hadiah yang mereka berikan disebut hiki-demono dan seringkali berupa hadiah berkualitas tinggi dan bermerek yang akan membuat tamu senang dan mengenang pernikahan ini. Hadiah yang populer termasuk minyak aromaterapi dalam botol dekoratif atau peralatan makan berkualitas tinggi.
Banyak pasangan akan menambahkan cemilan premium atau makanan yang disebut hiki-gashi ke hadiah dengan harga sekitar 2.000-3.000 yen.
Bagaimana mempersiapkannya
Konsultan pernikahan menyarankan agar mulai merencanakan pernikahan 8-10 bulan sebelumnya. Pasangan Jepang cenderung mencari tempat untuk upacara pernikahan 6-8 bulan sebelumnya, tetapi hanya 1-3 bulan di awal untuk tempat pestanya..
Sebaiknya tentukan anggaran pada saat yang sama kamu menemukan tempat pernikahan. Dan selambat-lambatnya 3 bulan sebelum pernikahan, pasangan disarankan untuk mendaftar tamu, pakaian, dan makanan mereka.
Setelah memilih tempat pesta, pasangan membuat jadwal untuk pesta dan memilih musik serta hiburannya. Akhirnya, setelah semua RSVP dihitung, penting untuk memastikan bahwa jumlah makanan dan hadiahnya pas.
Setelah pernikahan, ada baiknya untuk mengirim surat ucapan terima kasih kepada para tamu, plus kartu pos khusus atau hadiah untuk mengumumkan pernikahan kepada orang-orang yang tidak bisa kamu undang.
Kamu punya rencana untuk mengadakan pernikahan di Jepang? Apa bagian favoritmu dari pesta jamuan pernikaha
Comments