Tahun Baru di Jepang merupakan salah satu perayaan yang paling dinanti-nantikan dalam setahun. Inilah saatnya merayakan kegembiraan menyambut tahun baru yang penuh dengan kegembiraan, serta merupakan momen dari sedikitnya waktu yang tersedia, dimana keluarga dapat bergabung bersama dan saling berbagi kegembiraan satu sama lain. Banyak orang mengetahui tradisi umum orang Jepang seperti Hatsumode atau bahkan menonton acara TV Ko-haku yang abadi, namun pernahkah kamu bertanya-tanya apa hal lain yang dilakukan orang Jepang selain mengantri di kuil? Dalam artikel kali ini kami akan mengulas mengenai kebiasaan atau tradisi yang dilakukan oleh keluarga kami ketika Tahun Baru.
Osechi – Hidangan Tradisional Jepang
Osechi adalah hidangan tradisional yang disajikan di Tahun Baru yang merupakan kombinasi dari berbagai jenis makanan seperti kacang-kacangan, makanan laut, aneka pasta ikan, dan sebagainya. Terkadang dibutuhkan tenaga beberapa orang dan waktu 2 sampai 3 hari menjelang Tahun Baru demi menyiapkan Osechi bagi seluruh keluarga karena jumlahnya. Tergantung pada jumlah anggota keluarga, beberapa osechi harus dibuat untuk lebih dari 20 orang! Peralatan makanan juga berbeda pada tiap keluarga berdasarkan preferensi dan tradisi keluarga mereka.
Menyadari kesulitan dan waktu persiapan dalam membuat Osechi, supermarket dan bahkan toko serba ada mulai menjual Osechi dalam beberapa tahun terakhir, yang berarti penghematan besar bagi banyak keluarga.
Nikmati artikel kami berikut ini untuk mengetahui lebih banyak tentang Osechi
>>>>>https://www.fun-japan.jp/id/articles/6650
Hatsu-Uri dan Fukubukuro untuk Penggemar Belanja
“Hatsu-Uri” berarti penjualan pertama di tahun yang baru ini dan kebanyakan toko-toko mengatur penjualannya untuk 3 hari pertama di awal Tahun Baru. Selain penurunan harga untuk barang tertentu, kamu juga bisa menemukan Fukubukuro selama Hatsu-uri. Fukubukuro juga dikenal sebagai tas pemberian yang bisa kamu dapatkan secara acak. Nilai semua barang di dalam Fukubukuro biasanya lebih tinggi dari harga yang kamu bayar, yang berarti penawaran bagus. Salah satu faktor menarik bagi Fukubukuro adalah bahwa sebagian besar dari barang-barang tersebut disegel sehingga kamu tidak dapat melihat apa saja barang yang ada di dalamnya yang membuatnya sepintas macam suatu keberuntungan. Sebagian besar toko akan menunjukkan jenis barang apa saja yang ada di tas tapi mereka tidak akan memberi tahumu dengan tepat barang apa saja yang ada di dalamnya. Beberapa Fukubukuro dianggap sangat menarik sehingga tidak heran, orang-orang bahkan rela mengantri di luar toko sejak Malam Tahun Baru atau bahkan beberapa hari menjelang Tahun Baru.
Permainan Tradisional bagi Anak-anak
Tahun Baru di Jepang adalah satu-satunya kesempatan dimana seluruh anggota keluarga akan berkumpul bersama, berpesta, minum-minum dan berbincang-bincang. Ketika orang dewasa sibuk berbincang-bincang satu sama lain, kebanyakan bagi anak-anak percakapan tersebut adalah sesuatu hal yang membosankan sehingga mereka akan mulai memainkan permainan tradisional. Salah satu permainan yang paling umum adalah Karuta.
Ini adalah permainan kartu alfabet Jepang. Seorang akan bertugas membaca sebuah kalimat kemudian pemain lainnya harus bersaing untuk mendapatkan kartu itu terlebih dahulu, yang harus berhubungan dengan kalimat tersebut. Ini adalah permainan yang agak menantang karena kamu harus memiliki ingatan yang bagus dan koordinasi mata yang cepat.
Otoshidama salam tempel bagi Anak-anak
Selain permainan tradisional seperti Karuta, inilah bagian yang paling menarik saat Tahun Baru bagi anak-anak, Otoshidama! Pemberian salam tempel berupa uang akan diberikan kepada anak-anak dari keluarga yang telah dewasa. Uang itu dimasukkan dalam suatu amplop khusus yang disebut “pochi-bukuro”, yang merupakan amplop bermotif imut atau elegan.
Tidak ada aturan ketat mengenai jumlah uang yang diberikan, namun ada garis besar pedoman yang diikuti oleh banyak orang. Untuk anak prasekolah, kamu bisa memberi 2.000 yen, untuk siswa sekolah dasar, 3.000 yen dan untuk siswa SMP dan SMA, 5.000 yen dan sebagainya. Jumlahnya tergantung pada hubunganmu dengan anak-anak seperti dirimu sendiri, keluargamu, temanmu, atasanmu dan lain lain.
Comments