Tugas sebagai seorang marketing kebanyakan adalah berkeliling dan selalu berpindah tempat, bahkan terkadang ada hari dimana waktu untuk makan siang pun tidak sempat. Namun biar bagaimanapun juga energi untuk beraktivitas sangatlah diperlukan, dan waktu untuk rehat sejenak pun wajib diluangkan, jadi makan siang tidak boleh dilewatkan.
Para pekerja wanita berusia 30an di Tokyo, memiliki tingkat penghasilan rata-rata sekitar 4.64 juta yen per tahun dan mereka berusaha untuk menekan biaya makan siangnya agar tidak melebihi anggaran 1.000 yen perhari. Dalam artikel kali ini kami akan mengulas makan siang yang dikonsumsi dalam seminggu oleh pekerja marketing berusia 30an, tentunya sambil mengecek dana yang tersedia di dompet.
Senin adalah waktunya makan siang Penne Gratin di kafe trendi sekitar kantor
Senin pagi disibukkan dengan aktivitas berkomunikasi tiada henti seperti mengecek email, lalu rapat dan lain-lainnya yang membuat otak terasa berputar penuh. Hal ini membuat para pekerja membutuhkan waktu untuk beristirahat.
Oleh sebab itu, saya memutuskan menikmati makan siang di sebuah kafe sekitar kantor sambil melihat suasana luar yang serba hijau untuk melepas lelah. Pilhan kali ini jatuh pada set menu Penne Gratin seharga 1.000 yen yang disertai dengan mini salad dan roti. Hidangan yang hangat turut berperan memberikan kehangatan dihati, membuat kita merasa nyaman. Sayang sekali set menu tadi tidak termasuk minuman, jadi dalam perjalanan kembali ke kantor, saya membeli kopi seharga 150 yen di minimarket terdekat untuk diminum di kantor sambil melanjutkan mengecek email.
Hari Selasa disibukkan dengan aktivitas marketing ke luar. Tidak sabar rasanya menanti waktu makan siang
Seperti biasa kegiatan ditengah minggu adalah mengunjungi klien, sehingga waktu makan siang banyak dihabiskan dengan makan siang di seputar kantor klien. Dan biasanya juga waktu makan siangpun bisa dibilang tidak ada. Oleh sebab itu seringkali pilihan jatuh pada hidangan paket nasi atau rice bowl. Pilihan kali ini adalah Shirasu Don. Shirasu yang baru dipasok pagi itu, dimasak lalu disajikan diatas nasi. Dengan tambahan telur setengah matang, maka shirasu yang diaduk bersama telur siap untuk disantap. Menu kali ini disertai dengan sashimi, salad dan miso sup. Terakhir, seperti halnya restoran sushi lainnya restoran ini menyuguhkan ocha panas secara gratis, sehingga set menu seharga 1.000 yen terasa menguntungkan.
Makan siang penuh stamina di hari Rabu yang masih sangat sibuk!
Hari ini juga makan siang diseputar kantor klien. Kali ini saya menemukan restoran Ramen yang berada di belakang gedung yang akan dikunjungi, tentunya untuk menghindari agar tidak bertemu klien saat makan siang! Ketika masuk, saya agak sedikit terperanjat dengan suasana restoran yang nyaman dan bertanya dalam hati, restoran apakah ini? Hal-hal seperti inilah yang membuat hari-hari kami menyenangkan. Ramen yang dihargai 1.000 yen tersebut memiliki citarasa kuah sup yang cukup pekat dengan porsi yang pas.
Hari Kamis adalah waktunya berkunjung ke kantor klien di Ginza dan inilah waktunya untuk makan Sushi di Tsukiji yang tidak terlalu jauh!
Ginza termasuk salah satu pusat restoran-restoran berkumpul sehingga segalanya tersedia dan tentunya menyenangkan. Keuntungan bekerja sebagai marketing adalah kita dapat mencoba makan siang diberbagai tempat meskipun lelah harus berjalan dan berbicara dengan klien. Hari ini adalah waktunya berkunjung ke kantor klien yang terletak di daerah Ginza yang dekat dengan Tsukiji, sebuah pasar ikan terkenal. Oleh sebab itu saya putuskan untuk makan siang disini. Menu yang saya pesan berisi 13 potong nigiri sushi dengan miso sup seharga 1.500 yen! Agak sedikit berlebihan memang, tapi mengingat kerja keras yang telah dilakukan seminggu ini, tidak ada salahnya sedikit memanjakan diri.
Hidangan penuh stamina untuk menambah semangat di hari Jumat!
Hari Jumat yang merupakan hari terakhir dalam seminggu biasanya dilewatkan tanpa lembur agar dapat hang out dengan teman maupun teman sekantor. Oleh sebab itu untuk menambah semangat, makan siang hari ini sengaja dipilih yang mengandung stamina tinggi. Saya memesan Ishiyaki Bibimbap yang berisi daging bagi dan keju di restoran Korea. Harganya pun cukup terjangkau dengan 800 yen, sudah termasuk salad, kimuchi dan sup. Setelah menyantap ini, energi langsung bangkit kembali untuk menghabiskan setengah hari tersisa.
Masakan Italia untuk makan siang bersama teman di hari libur
Hari Sabtu adalah saatnya untuk tidur lebih lama lalu bersiap-siap untuk makan siang bersama teman. Saya lebih sering menghabiskan waktu makan siang di restoran Italia atau kafe yang tengah trendi. Hari ini kami memutuskan untuk pergi ke restoran Pasta yang menyajikan pasta ala Jepang. Percaya tidak! Saya memesan spaghetti Natto. Terkejutkah kalian?
Spaghetti ini dimasak dengan saus kecap asing lalu ditambahkan bacon, jamur kinoko dan Natto. Ternyata kombinasi ini sangat lezat dan dapat membuatmu ketagihan. Saya sendiri selalu datang kesini sebulan sekali. Selain itu masih ada juga pasta dengan ikan salmon, ikura dan lain-lain. Tunggu apalagi, selamat mencoba.
Bagaimana menurutmu ulasan mengenai makan siang para OL? Bagaimana dengan makan siangmu? Beritahu kami restoran yang kamu rekomendasikan maupun restoran yang berada disekitar kantormu ya!
Comments