Sushi, makanan tradisional Jepang! Sejarah sushi
Sushi mungkin adalah salah satu makanan tradisional Jepang yang wajib disantap ketika berada di negeri matahari terbit ini. Yang ada dibayangan kita ketika mendengar sushi adalah nasi yang telah dicampur dengan cuka beras kemudian dibubuhi aneka ikan laut mentah diatasnya, namun sebenarnya sushi itu sendiri ada beberapa tipe. Dalam artikel kali ini, mari mengenal sejarah sushi apa dan mengapa “nigiri sushi” menjadi begitu terkenal dan digemari di seluruh dunia!
Tahukah kamu kalau asal usul sushi bermula dari makanan fermentasi?
Sushi yang kita kenal sekarang ini adalah seperti yang tampak pada gambar, dimana diatas sekepal nasi yang telah dicampur dengan vinegar, dibubuhi ikan mentah seperti tuna, salmon, udang dan lain-lain yang sering disebut “nigiri sushi”. Asal muasalnya bermula dari ikan yang diawetkan dan disebut narezushi pada zaman Nara. Ikan ini diawetkan dengan garam dan disimpan dalam wadah bersama dengan nasi dalam waktu cukup lama sehingga ikan yang difermentasikan dengan asam laktat ini akan terasa masam.
Agar cepat berfermentasi, dibuatlah Sushi
Proses fermentasi Naresushi sendiri memakan waktu yang cukup lama, 1 sampai 2 tahun lalu nasi yang telah hancur tidak bisa dimakan lagi sehingga yang tersisa adalah ikan yang telah diawetkan tadi. Namun di zaman Edo, proses fermentasi dipercepat dengan menggunakan Oshisushi, sebuah perangkat yang mempercepat proses penekanan sehingga lahirlah alat yang bernama Sasamaki Sushi, dimana vinegar dicampurkan di Oshisushi lalu dibungkus dengan daun Sasa. Dengan adanya perangkat Sasamaki sushi di zaman Edo, lahirlah Nigiri Sushi seperti yang kita kenal sekarang ini, dimana nasi yang telah dicampur vinegar diberi topping ikan mentah.
Nigiri sushi telah menjelma menjadi makanan cepat saji di zaman Edo.
Nigiri sushi menjadi sangat populer di zaman Edo. Pada masa itu, sushi dijual di warung-warung makan pinggir jalan, tidak seperti makanan semewah sekarang. Harganya pun cukup terjangkau (sekitar 80 yen) serta konsep penyajiannya pun cukup kasual, para pelanggan cukup berdiri seperti didalam bar dan mereka menjumput beberapa potong sushi. Edo (Tokyo) pada masa itu banyak dihuni oleh pekerja kelas bawah sehingga konsep warung makan sushi yang murah meriah disambut dengan antusias.
Menyebar ke seluruh negeri berkat teknologi pendingin dan lemari es
Di sisi lain, sushi mewah mulai bermunculan bersamaan dengan munculnya koin-koin perak, lalu ketika terjadi reformasi Tenpo di zaman Edo (1841 – 1843) terbitlah perintah untuk mengeksekusi 200 orang lebih ahli sushi. Kemudian di zaman Meiji, berkat perkembangan teknologi pembuatan es batu serta melesatnya penjualan lemari es, maka penanganan ikan segar menjadi semakin mudah dan menyebar dari Tokyo ke seluruh negeri. Baru di zaman Showa, kaiten sushi maupun temaki sushi mulai dibuat di rumah-rumah.
Survey[Survei] Liburan ke Jepang
Recommend
Comments