Nama saya Akari dan umur saya 26 tahun. Sekarang ini saya bekerja di Shibuya, area yang terkenal dengan perempatannya yang selalu padat manusaia dan tempat fashion anak muda yang fashionable dan glamor, juga tempat lahirnya Ganguro. Terdapat hal yang berlawanan di Shibuya dan saya bekerja di tempat yang tidak terlalu ramai.
Saya pikir bekerja di sisi lain di Shibuya membentuk kepribadian untuk bekerja sebaik mungkin. Bagi banyak wanita Jepang yang bekerja atau yang dinamakan OL (office lady) di kota besar ini, mereka biasanya memasukkan banyak barang ke dalam tas kerja mereka, saya lebih suka tetap sederhana dan seminimalis mungkin. Seperti yang bisa kamu lihat dari atas, tidak banyak barang yang ada di dalam tas saya karena saya hanya memasukkan seperlunya saja, barang yang tidak berhubungan dengan pekerjaan seperti memo dan laptop saya simpan di kantor. Dengan begitu, saya tidak usah memikirkan hal yang berhubungan dengan pekerjaan sesaat keluar dari gedung tempat saya bekerja.
Di dalam tas, barang yang terpenting adalah tabir surya! Saya selalu simpan di tas saya karena saya wanita, dan tabir surya adalah musuh bagi kebanyakan wanita. Saya percaya banyak yang setuju dengan pendapat saya (Acungkan jari jika setuju!). Saya juga simpan obat sakit kepala (puyer) di dalam tas saya untuk berjaga-jaga akan kedatangan sakit kepala yang akan sangat mengganggu. Juga lensa kontak sekali pakai dan resep apotik. Percaya deh! Kedua barang tersebut sangat praktis!
Berikut adalah dompet saya yang sudah saya pakai selama 4 tahun. Saya suka karena desainnya yang memanjang dan memberikan ruang untuk menyimpan banyak kartu. Terutama jika kamu tinggal di Tokyo, mengumpulkan poin dari berbagai toko adalah strategi yang bagus untuk survive ketika komoditi barang cenderung mahal.
Bekerja di budaya Jepang, bertukar kartu nama adalah salah satu etos kerja dan akan berdampak pada bisnis, mengetahui dari cara bagaimana kamu menukar dan menghandle kartu nama tersebut. Tambahannya, di Jepang, kartu nama merupakan “wajah” dan orang akan menghormatinya dan “wajah lain” akan tersembunyi di tempat aman. Ahh setelah penjelasan fenomena budaya, saya akan coba membahas tempat kartu nama. Tentu saja penggunaan utamanya adalah untuk menyimpan kartu nama dan dari rekan bisnismu. Saya juga menggunakan IC Card yang saya gunakan saat kommuter atau untuk pergi ke business meeting.
Dan terakhir, adalah kunci. Dekorasi gantungan kuncinya adalah kerincingan kecil yang saya dapat dari Nikko Toshogu. Kerincingan ini suaranya mirip Nakiryu (Dragon Roar), yang terkenal dengan lukisan naga di dinding yang mengeluarkan bunyi khusus. Kerincingan ini melindungi saya dai hal-hal jahat.
Mungkin isi tas saya tidak begitu menarik dibanding tas wanita lain yang bekerja di Tokyo. Tapi bagi saya cukup karena telah memenuhi kebutuhan saya. Simpel adalah segalanya.
Comments