Tempura boleh dikatakan merupakan salah satu makanan Jepang yang populer. Sejarahnya bermula semenjak 480 tahun yang lalu dan dikenal sebagai makanan yang berasal dari selatan. Setelah itu, bersama dengan sushi dan soba, tempura dikenal oleh masyarakat sebagai 3 hidangan utama di zaman Edo. Saat ini tempura disajikan tidak hanya di restoran khusus tempura dan restoran tradisional Jepang saja, namun juga disajikan di rumah-rumah. Dalam artikel kali ini, kami akan mengenalkan jenis-jenis tempura beserta cara memakannya.
Ketika menyebut tempura, sepintas kita langsung membayangkan “Tempura Udang” yang sangat-sangat populer!
Tepat sekali! Tidaklah berlebihan ketika menyebut “Tempura Udang” ketika orang berbicara mengenai tempura. Udang tempura digoreng utuh setelah mengupas kulit sampai bagian ekornya. Sensasi tekstur udang yang kenyal ditambah dengan kerenyahan kulitnya, sangat menggugah selera. Tempura udang ini dapat disajikan secara beragam seperti Tendon yang diletakkan diatas nasi putih, atau toping untuk Tempura Udon maupun Tempura Soba dan ada juga Tenmusubi yaitu onigiri berisi tempura udang.
"Tempura Sayur" yang juga populer seperti tempura ubi dan labu
Deretan tempura sayur bermacam-macam mulai dari ubi, labu, wortel, okura, terong sampai daun Oba. Dari sekian banyak pilihan, tempura sayur yang paling digemari masyarakat Jepang adalah ubi dan labu. Selain itu, masih ada pilihan lain sesuai musim, misalnya ketika musim semi sering disajikan tempura sansaitori (memetik sayuran liar) seperti Fuki (butterbur) tempura dan Tara no Me tempura, sedangkan di musim dingin banyak menggunakan tiram dan sayuran kikuna.
“Tempura Ikan” yang menggunakan ikan putih yang mengandung sedikit lemak
Ikan yang mengandung banyak lemak mudah memindahkan kadar lemak ke dalam minyak, sehingga ikan putih yang mengandung sedikit lemak lebih digemari. Khususnya, ikan kisu (ikan kaca piring), anago, shirauo merupakan jenis tempura ikan standar. Seperti halnya sayuran, tempura ikan yang disajikan pun disesuaikan dengan musim, misalnya di musim semi ada ikan ayu, musim panas ada hamo (sejenis belut), musim dingin ada wakasagi sehingga menyantap tempura sudah seperti merayakan datangnya musim-musim yang silih berganti. Tempura ikan ini sendiri karena tingkat kesulitan memasaknya cukup sulit, biasanya lebih banyak disantap di restoran dibandingkan dimasak sendiri di rumah
“Kakiage” tempura dari sayuran yang telah dirajang dan dicampur dengan ikan
Kakiage adalah tempura yang merupakan campuran tepung dan sayur-sayuran yang telah dirajang dan ditambah aneka ikan lalu digoreng berbentuk bundar. Ikan yang sering digunakan sebagai campuran adalah kobashira (kerang kecil), udang kecil, cumi, sedangkan sayurannya adalah daun mitsuba, bawang bombay, wortel dan gobo. Tempura ini dapat dijadikan toping untuk udon maupun soba atau yang juga cukup digemari adalah “Kakiage Don” yaitu disajikan diatas nasi putih.
Umumnya disantap bersama dengan Tentsuyu (saus kecap jepang) atau garam
Tempura biasanya disajikan dengan Tentsuyu yaitu campuran kuah kaldu, kecap asin, mirin yang direbus, atau bagi yang suka menyantap hidangan tempura apa adanya, bisa menaburkan garam saja sehingga citarasa bahan yang digunakan lebih terasa keasliannya
Comments