“Sukiyaki” adalah hidangan rebus yang berisi irisan tipis daging sapi, daun bawang, sayur-sayuran, jamur shiitake dan dimasak dalam panci besi yang permukaannya datar, lalu dicelup ke dalam kocokan telur ayam mentah. Seperti halnya sushi dan tempura, sukiyaki dikenal sebagai makanan tradisional Jepang. Sukiyaki dapat dikatakan merupakan hidangan rumahan yang dimakan bersama-sama keluarga terutama di malam-malam kala musim dingin. Jangan khawatir, kamu juga bisa menikmati sukiyaki di restoran-restoran khusus Sukiyaki. Dalam artikel kali ini, kami akan mengenalkan sejarah berikut etika memakan Sukiyaki.
Suki (papan besi) memiliki makna hidangan yang dimasak dengan papan besi
Sejarah sukiyaki bermula sejak zaman Edo. Di Jepang, sejak zaman dahulu ajaran agama Budha menabukan pengikutnya untuk mengkonsumsi daging. Akan tetapi, kenyataannya banyak sekali masyarakat yang mengkonsumsi daging babi, rusa dan bebek secara sembunyi-sembunyi. Nama Sukiyaki konon berasal dari Suki (papan besi) dimana pada saat itu belum ditemukan panci, sehingga zaman dahulu masyakarat memasaknya dengan menggunakan papan besi baik ketika dimasak di rumah maupun di luar.
Kebiasaan mengkonsumsi daging mulai merebak setelah Restorasi Meiji
Di zaman Meiji, dengan semakin terbukanya akses peradaban, Kaisar Jepang menganjurkan masyarakatnya untuk mengkonsumsi daging dan menyebarluaskan pentingnya daging bagi kesehatan gizi. Dimulai dari dibukanya izakaya (bar Jepang) yang bernama Isekuma di daerah Yokohama. Kemudian pada tahun 1862, mulailah 1 kedai dibagi menjadi 2 area, dimana satu area khusus menyajikan hidangan dari daging sapi. Awalnya, banyak masyarakat masih sungkan untuk mengkonsumsi daging sapi, sehingga penduduknya memilih untuk tidak memasak di dapur melainkan diluar ruangan. Kemudian dihari mereka mengkonsumsi daging sapi, maka mereka akan memandang ke altar Buddha.
Tips menikmati kelezatan Sukiyaki, jangan merebus terlalu lama!
Poin penting yang wajib diketahui adalah tidak merebus daging sapi terlalu lama yang menyebabkan daging sapi akan menjadi liat. Setelah memasukkan daging, segera angkat begitu daging berubah warna lalu celupkan ke kocokan telur ayam mentah sebelum disantap. Untuk menghindari agar rebusan tidak menjadi liat, aturlah temperatur api diantara 65 sampai 75 derajat tanpa harus membuatnya mendidih. Apabila kamu datang ke restoran khusus Sukiyaki, biasanya para pramusaji akan membantu untuk menyiapkan set menu, tetapi ada juga restoran yang memberikan layanan self service.
Comments