Artikel ini pernah dipublish pada November 2016
Tidak mudah menemukan restoran makanan halal di Jepang karena kebanyakan orang Jepang tidak mengenal makanan halal, namun saya tahu satu tempat yang saya yakin kamu bisa menikmati makanan halal yang lezat dengan harga terjangkau. Adalah kafetaria Universitas. Saat ini, siswa asing Muslim semakin meningkat. Perubahan universitas sesuai dengan keadaan, pelayanan makanan juga.
Pada artikel ini, izinkan saya membagikan informasi tentang daging Halal di Universitas di Jepang.
Sebagian besar universitas nasional memiliki kemitraan dengan "National Federation of University Co-operative Associations" (CO-OP) yang mencoba menyajikan makanan halal di kafetaria universitas. Sebagian besar organisasi merasa terganggu dengan standar makanan halal yang ketat dan terkadanga menyerah. Namun demikian, CO-OP menangani masalah ini, dan akhirnya, mereka bisa lulus inspeksi dan menerima otorisasi dari perusahaan keagamaan "Japan Islamic Trust" dua dekade yang lalu.
Berkat upaya CO-OP, siswa Muslim bisa makan siang bersama teman tanpa mengenal perbedaan agama.
(Japan Islamic Trust melakukan kegiatan menyebarkan tentang pengertian Muslim ke masyarakat Jepang .)
Homepage / Japan Islamic Trust / http://www.islam.or.jp/en/
Di Jepang, siapa saja bisa masuk kampus universitas dengan bebas, oleh karena itu, kamu bisa menggunakan kafetaria sekolah meski kamu bukan mahasiswa. Semua makanan terjangkau dan lezat, jadi ada baiknya pergi ke kafetaria Universitas meski tujuannya bukan untuk menikmati makanan halal.
25 kafetaria Universitas Nasional, termasuk Universitas Tokyo, Universitas Kyoto, sekarang menawarkan makanan halal. Jumlahnya akan bertambah semakin banyak. Sebelum berkunjung, sebaiknya cek jam buka. Kamu bisa melihatnya di bawah situs ini,
→
→
http://www.univcoop.or.jp/en/index.htmlUniversitas Kyoto mulai menawarkan makanan halal pada tahun 2005. Kebab Halal populer tidak hanya dengan siswa Muslim tapi juga dengan siswa lain. Jadi, sebenarnya ,memiliki makanan halal meningkatkan pemahaman perbedaan budaya, terutama bagi orang Jepang yang hampir atheis.
Kafetaria Universitas Saitama, yang terletak di prefektur Saitama, kota Saitama, membuka corner makanan halal pada tahun 2014, terlebih lagi, mereka berencana menyediakan kotak makanan halal. Sebenarnya, gerakan ini berawal dari sebuah nasehat bahwa seorang siswa pertukaran asing Muslim menawari kafetaria. Universitas Sophia di Tokyo sudah mulai menjual kotak makan siang (350 ~ 500 yen). Di kampus Universitas Tokyo, pada hari Jumat, setelah sholat Jumat kamu dapat melihat banyak siswa Muslim berkumpul di kafetaria dan makan halal sambil mengobrol.
Selain kasus ini, umat Islam memiliki pengaruh yang besar terhadap industri makanan Jepang.
Jika kamu penasaran dengan makanan halal kafetaria, dengan segala cara, kamu harus langsung coba pergi dan mencobanya!
National federation of university Co-operative associations
Comments