Bagian 6: The Yufuin no Mori
Selamat datang di serial terakhir kereta wisata di Kyushu!
Pada artikel sebelumnya, kami telah mengupas mengenai hal-hal yang dapat kamu lakukan ketika menginap di Yufuin, spot onsen terkenal di Kyushu (kurang lebih sama terkenalnya dengan Beppu). Bagi yang ingin berhemat dan tidak memiliki JR Pass, highway ekspress (harga lebih murah setengahnya) mungkin merupakan pilihan yang lebih baik dibanding Yufuin no Mori. Namun, ulasan kami kali ini adalah mengenalkan kereta wisata tertua (juga salah satu yang paling terkenal) di Kyushu. Jika kamu sedang merencanakan perjalanan wisata, silahkan kunjungi dan bacalah artikel yang terkait dengan perjalananmu.
Kereta
Kereta ini berwarna kehijauan, sedikit mirip tapi tidak seterang warna Shinkansen Tohoku/Hokkaido. Terdapat tiga gerbong secara keseluruhan, dan ruang masinis memiliki jendela kaca yang bening dan besar di kedua ujungnya.
Desain Kereta
Tidak dapat dipungkiri karena umurnya yang sudah cukup tua, desainnya sangat berbeda dengan kereta D&S yang lebih baru seperti SL Hitoyoshi, Kawasemi/Yamasemi dll yang telah kami kupas dalam artikel sebelumnya. Meskipun tersedia gerbong prasmanan (diantara gerbong 2 dan 3) dan area galeri dengan jendela-jendela yang besar (dimana kamu bisa menikmati makanan, berbincang dll) di dekat gerbong 3, namun diluar itu, tempat duduknya seperti kebanyakan kereta biasa (mirip seperti Kyushu Odan Tokkyu yang kami tulis di artikel sebelumnya).
Peta
Kamu dapat melihatnya langsung melalui Google Map:
Pemandangan Alam
Ada dua spot menarik dimana kereta akan berjalan lebih lambat: Air Terjun Jion (慈恩の滝) dan Gunung Kirikabu (伐株山). Pramugari kereta mengisahkan legenda menarik mengenai kedua tempat tersebut.
Air Terjun Jion(慈恩の滝)
Legenda air terjun berasal dari kisah seekor naga yang mempunyai tumor, yang telah membuatnya begitu menderita sehingga naga ini sangat mudah tersinggung. Setiap marah, naga ini menyerang penduduk desa yang tidak bersalah, sehingga membuat penduduk sangat ketakutan. Pada saat itu, seorang biksu melewati desa tersebut dan setelah mempelajari akar permasalahan, sang biksu berhasil membuat perjanjian dengan sang naga, bahwa sebagai imbalan menyembuhkan penyakitnya, sang naga berjanji tidak akan lagi melukai penduduk desa - dan konon itulah yang terjadi. Dari sanalah nama air terjun ini berasal - yang berarti pengampunan.
Peta
Gunung Kirikabu (伐株山)
Sedangkan gunung Kirikabu, konon dulunya merupakan gunung yang ditutupi oleh banyak kusunoki besar (pohon kamper) sehingga membuat penduduk desa tidak dapat bertani maupun melakukan kegiatan lainnya karena tidak adanya cahaya yang menerangi. Kemudian, mereka mempekerjakan seorang pria perkasa yang memiliki kekuatan luar biasa untuk menebang pohon-pohon itu – dari sinilah nama gunung ini berasal yang berarti penebangan.
Peta
Pemandangan Alam
Sepanjang perjalanan kamu akan menyaksikan hamparan padi yang menguning seperti emas lalu ladang gandum, sungai dan kolam, yang akan menghasilkan gambar luar biasa ketika diambil bersamaan dengan perubahan warna langit sebagai latar belakangnya (lihat gambar bawah) – Siapkan kameramu agar kamu bisa mengabadikan semua momen ini hanya dalam satu jentikan jari.
Tempat duduk yang disarankan
Jika memungkinkan, kami sangat merekomendasikan untuk naik kereta terakhir ketika kembali ke Hakata, karena bertepatan waktunya dengan matahari terbenam - sepanjang perjalanan kereta, kamu akan melihat bagaimana warna langit sekejap berubah dari biru jernih menjadi merah oranye, dan kemudian menjadi biru tua secara perlahan-lahan.
Bersiaplah dengan kepadatan
Perkenankan sekali lagi untuk mengingatkan: pesanlah tiket terlebih dahulu. Kereta ini sangatlah populer. Ketika kami pergi, meskipun hari itu adalah hari Senin tapi kami harus mengantri beberapa waktu bahkan sampai ke luar stasiun (tidak perlu ditanya lagi, karena tiket kereta sudah habis dipesan, masih ada orang-orang yang berusaha masuk ke dalam kereta dan rela berdiri diantara gerbong lalu membeli tiket dari pramugari/pramugara kereta).
Pesanlah bento terlebih dulu
Dan ketika kami mengatakan pesanlah sebelumnya, yang kami maksud bukan hanya kursi, tetapi juga untuk bento. Meskipun ada sedikit "bento on the spot " yang dijual di gerbong prasmanan, biasanya orang-orang akan langsung antri setelah naik ke kereta. (Hal ini juga yang menyebabkan sangat sulit bergerak di dalam kereta.)
Alternatif pilihan: Kereta Diesel Lokal/ Yufu
Sebenarnya kamu bisa mempertimbangkan kereta lain. Sama seperti yang kami sarankan dalam artikel tentang Ibusuki, karena kamu perlu melakukan dua kali perjalanan, mengapa tidak mencoba pengalaman yang berbeda?
Kereta Diesel Kuning Berawak Satu
"Yellow One Man Diesel Car" (Y-DC seperti yang tertera di depan kereta) adalah suatu permata tersendiri. Seperti kereta lokal yang kami kupas dalam artikel Ibusuki, pengalaman naik kereta ini tentunya sama sekali berbeda dengan kereta wisata, namun sama-sama menyenangkannya. Jangan ragu untuk mengkombinasikannya dengan kereta express biasa ketika berwisata dari Hakata!
Comments