Budaya Tradisional dan Modern di Jepang
Jepang dikenal sebagai negara yang selalu memadukan hal-hal tradisional dengan modern. Tidak heran jika sampai sekarang banyak tempat-tempat bersejarah yang masih tetap bisa kita saksikan hingga saat ini.Kafe Modern dan Kuil Tradisional
Berikut ini saya akan memperkenalkan sebuah kafe modern dan kuil tradisional yang letaknya berdampingan. Saya sangat menyukai kuil-kuil (jinja) di Jepang karena pada dasarnya saya sangat menyukai hal-hal yang berbau tradisional. Dikatakan bahwa Jepang memiliki sekitar 88.000 buah jinja yang tersebar di penjuru negeri!
Biasanya kalau tidak sibuk dengan terjemahan, saya suka jalan-jalan mengunjungi kuil-kuil di tengah Tokyo. Rasanya takjub sekali bisa menyaksikan kuil kuno di tengah-tengah kota metropolitan seperti Tokyo.Setelah mengecek di internet, saya menemukan sebuah kuil yang bernama Akagi jinja (Kuil Akagi) yang di halamannya terdapat sebuah kafe. Nama kafe itu pun juga sama dengan nama kuil, yaitu Akagi Cafe. Saya putuskan untuk mencoba mengunjungi kuil dan mencoba makanan di kafe ini.
Akses pergi ke Cafe
Hanya dibutuhkan sekitar 2 menit berjalan kaki dari stasiun Kagurazaka (Tozai line). Dari kejauhan yang langsung terlihat adalah gerbang Torii yang besar dan megah di jalan masuk kuil. Saya masuk ke dalam kuil dan bertanya letak Akagi Cafe pada seorang Miko (gadis kuil) sedang berdiri di depan Torii. Dia menunjukkan bahwa kafe itu terletak di sisi kanan kuil. Saya bergegas menuju ke sana dengan penuh rasa ingin tahu.Dari gerbang hanya butuh 30 detik berjalan kaki hingga ke kafe tersebut. Pemandangan pertama yang saya lihat adalah kuil Akagi yang tenang. Dan di sebelah kanannya ada sebuah gedung bertingkat modern. Akagi Cafe terletak di lantai satu dari gedung itu.
Menu (Set Makan Siang)
Saya masuk ke kafe yang ternyata sedang penuh dengan pengunjung. Saat itu pukul 12.45 dan sedang lunch hour. Saya hanya menunggu selama 10 menit sebelum mendapatkan meja.Ada 4 pilihan menu lunch set; menu hari itu, Minestrone sup set (sup, salada dan baguette), Akagi red curry rice (kari kerang scallop ala Thai, nasi, salad), hamburger saus tomat dilengkapi penne pasta. Semua lunch set sudah termasuk kopi atau teh.
Kafe ini juga menyediakan es krim, cake dan pada malam hari tersedia menu ala carte.
Pilihan saya jatuh pada Akagi red curry rice dan kopi panas. Saat pesanan saya datang, saya kaget karena kari dihidangkan dalam piring oval yang dipenuhi nasi dan kari! Isi kari terdiri dari kerang scallop, terong, paprika, zuchini, dan kentang. Di luar dugaan kari ini agak pedas tapi sangat lezat.
Selesai membayar dan keluar kafe, hari yang tadinya hujan sudah berganti menjadi cerah. Di luar, saya melihat beberapa peziarah yang sedang antre di depan kuil.
Jika kamu mencari kafe yang berbeda dari yang lain, silakan coba Akagi Cafe. Dan dengan mengunjungi Kuil Akagi dan Akagi Cafe secara bersamaan,
kamu akan semakin mengagumi kemampuan Jepang menjaga budaya tradisionalnya di antara kemajuan zaman.
Informasi Kafe:
Nama kafe: Akagi Cafe
Lokasi:
Tujuh menit berjalan kaki dari stasiun Ushigome Kagurazaka (Oedo line) exit A3.
Dua menit berjalan kaki dari stasiun Kagurazaka (Tozai line).
Alamat: 1-10 Akagimotomachi, Shinjuku-ku, Tokyo 162-0817
Telepon: 03-3235-6067
Jam buka:
Hari kerja: 10.00-21.30 (L.O.makanan: 20.30, minuman 21.00)
Sabtu: 11.30-21.30 (L.O. makanan: 20.30, minuman 21.00)
Minggu dan hari libur: 11.30-17.00 (L.O. 16.00)
Hari libur: Hari Selasa dan hari Senin minggu kedua
Lunch Set: 1.050 – 1.200 yen (sudah termasuk kopi)
Diner: A la carte (harga bervariasi tergantung pesanan)
URL: http://www.akagi-cafe.jp
Peta:
Comments