
Apa yang harus dilakukan jika mengalami cedera tak terduga, demam tinggi, atau sakit perut parah saat sedang berwisata di Jepang? Tidak seperti di negara asal, segala sesuatunya mungkin tidak berjalan dengan lancar dan kendala bahasa pun menjadi tantangan, sehingga banyak orang merasa cemas. Oleh karena itu, dalam artikel ini kami akan menjelaskan ke mana harus pergi dan ke spesialis apa saat Anda sakit, serta alur pemeriksaan medis di rumah sakit di Jepang.
Kita tidak pernah tahu apa yang bisa terjadi selama perjalanan. Lebih baik bersiap daripada menyesal! Selain mendaftar asuransi perjalanan luar negeri, membaca panduan ini sebelum berangkat akan memberi rasa aman.
Panduan Pemilihan Gejala & Departemen Medis: Penyakit Dalam, THT, Ortopedi, dan lain-lain

Penyakit Dalam (Naika)
Departemen ini menangani gejala seperti batuk, sakit tenggorokan, asma, demam, sakit kepala, pusing, sesak napas, jantung berdebar, sakit perut, diare, mual, dan muntah. Untuk gejala yang lebih serius seperti nyeri dada hebat dan berlangsung lama, kelemahan pada anggota tubuh, ketidakseimbangan saat berjalan, serangan asma, heatstroke (serangan panas), atau hipotermia, sebaiknya juga langsung mengunjungi bagian penyakit dalam. Jika dicurigai terkena infeksi seperti influenza atau COVID-19, bagian ini juga yang menangani. Jika Anda memiliki penyakit bawaan seperti tekanan darah tinggi atau diabetes yang memburuk saat bepergian, atau jika Anda kehabisan obat rutin atau suntikan karena keadaan darurat, Anda juga perlu mengunjungi bagian ini. Pengobatan di rawat jalan biasanya meliputi pemberian obat, suntikan, atau infus.
Bedah (Geka)
Jika Anda terjatuh dan membentur kepala, terluka karena pecahan kaca, digigit hewan, atau mengalami perdarahan hebat akibat cedera, atau mengalami luka bakar yang luas, Anda harus pergi ke bagian bedah. Jika setelah pemeriksaan di bagian penyakit dalam ternyata diperlukan tindakan operasi, Anda mungkin akan dirawat inap di bagian bedah.
Telinga, Hidung, Tenggorokan (THT / Jibiinkouka)
Departemen ini menangani diagnosis dan pengobatan penyakit yang berkaitan dengan telinga, hidung, tenggorokan, dan rongga mulut. Contohnya termasuk pilek, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, sakit telinga, telinga berdenging, dan pembengkakan amandel. Beberapa gejala tersebut juga bisa ditangani oleh bagian penyakit dalam. Jika ada serangga masuk ke dalam telinga atau tulang ikan tersangkut di tenggorokan, maka sebaiknya langsung ke bagian THT.
Mata (Ganka)
Meskipun departemen ini menangani semua penyakit mata, dalam situasi perjalanan, Anda sebaiknya ke bagian ini saat mengalami masalah mendesak seperti gangguan lensa kontak, atau ketika mata terasa sangat sakit akibat kemasukan benda asing seperti pecahan kaca atau bahan kimia (misalnya deterjen).
Ortopedi (Seikeigeka)
Spesialisasi ini menangani penyakit sistem gerak tubuh yang terdiri dari tulang, sendi, otot, dan saraf. Contohnya termasuk memar, keseleo, patah tulang, sakit leher, nyeri bahu, nyeri punggung bawah, dan kesemutan pada tangan atau kaki. Jika Anda jatuh dan merasa nyerinya parah, mencurigai patah tulang, mengalami keseleo saat mengikuti aktivitas wisata, atau terkena lumbago (sakit pinggang mendadak), Anda sebaiknya ke bagian ortopedi. Namun, kesemutan di tangan atau kaki juga bisa menjadi gejala penyakit yang sebaiknya ditangani di bagian penyakit dalam, tergantung penyebabnya.
Kulit (Hifuka)
Departemen ini menangani pemeriksaan dan pengobatan penyakit kulit. Contohnya termasuk eksim, iritasi kulit, gigitan serangga, biduran, herpes zoster (herpes ular), dan herpes simpleks. Luka bakar ringan yang terbatas juga bisa ditangani oleh bagian ini.
Anak (Shounika)
Bagian ini menangani anak-anak hingga sekitar usia 15 tahun, mencakup semua jenis penyakit fisik maupun mental. Departemen ini memberikan perawatan menyeluruh bagi anak-anak, dan umumnya berfokus pada “penyakit dalam anak (pediatri internal)”. Namun, jika diperlukan, setelah pemeriksaan awal, pasien anak bisa diarahkan untuk ke spesialis lain seperti bedah saraf, mata, atau ortopedi anak.
Ginekologi (Fujinka)
Departemen ini menangani penyakit dan gejala khas wanita dari masa pubertas (umumnya sejak mulai menstruasi) hingga usia lanjut. Selama perjalanan, Anda dapat berkonsultasi di bagian ginekologi untuk masalah seperti menstruasi tidak teratur, nyeri haid yang memburuk, atau hal-hal terkait kehamilan seperti risiko persalinan prematur atau keguguran. Pada wanita, penyebab sakit perut terkadang berasal dari gangguan pada sistem reproduksi, sehingga penting untuk mempertimbangkan konsultasi ke bagian ini.
Prosedur untuk Berobat di Klinik atau Rumah Sakit di Jepang

Langkah 1: Cari rumah sakit atau klinik yang memiliki departemen sesuai dengan gejala Anda
Pertama, pahami ke departemen mana Anda harus pergi, lalu cari rumah sakit atau klinik terdekat. Perlu diperhatikan bahwa beberapa rumah sakit atau klinik mungkin tidak menyediakan layanan dalam bahasa selain bahasa Jepang, jadi pastikan apakah bahasa yang Anda gunakan didukung atau tidak. Beberapa fasilitas juga mengharuskan kehadiran penerjemah medis, jadi sebaiknya konfirmasi terlebih dahulu. Jika Anda menginap di hotel atau penginapan, Anda juga bisa meminta bantuan staf untuk mendapatkan informasi.
Situs resmi JNTO menyediakan layanan pencarian fasilitas medis. Anda bisa memilih wilayah tempat Anda berada, bahasa, dan jenis departemen medis untuk melakukan pencarian.
Saat merasa tidak enak badan (versi bahasa Jepang):
https://www.jnto.go.jp/emergency/jpn/mi_guide.html
Saat merasa tidak enak badan (versi bahasa Inggris):
https://www.jnto.go.jp/emergency/eng/mi_guide.html
Terdapat juga rumah sakit darurat yang buka 24 jam selama 365 hari. Jika Anda mengalami gejala serius baik pada siang maupun malam hari dan perlu segera diperiksa, carilah rumah sakit darurat.
Sebagai tambahan, untuk gejala ringan seperti perut kembung atau efek karena minum alkohol berlebihan, Anda juga dapat berkonsultasi dengan staf apotek dan membeli obat secara langsung di drugstore.
Langkah 2: Pastikan hari dan jam praktik sebelum berkunjung
Selanjutnya, periksa hari dan jam praktik rumah sakit atau klinik yang ingin Anda kunjungi. Umumnya, jam praktik dibagi menjadi pagi (sekitar pukul 09.00–12.00) dan sore (sekitar pukul 14.00–17.00). Klinik yang berada di dekat stasiun atau pusat kota kadang buka hingga pukul 20.00. Namun, banyak fasilitas medis yang tutup pada Sabtu sore, Minggu, dan hari libur nasional, jadi pastikan Anda memeriksanya terlebih dahulu. Untuk rumah sakit umum besar, antrean bisa sangat panjang dan waktu tunggu bisa lebih lama.
Langkah 3: Pastikan apakah perlu membuat reservasi
Pastikan apakah rumah sakit atau klinik yang Anda tuju memerlukan reservasi. Ada yang melayani berdasarkan urutan pendaftaran tanpa perlu janji, namun ada juga yang mengharuskan reservasi sebelumnya. Cara umum untuk reservasi adalah melalui telepon atau situs web. Jika Anda pasien baru, ada kemungkinan tidak bisa melakukan reservasi terlebih dahulu.
Langkah 4: Proses pendaftaran di rumah sakit atau klinik di Jepang

Setibanya di rumah sakit, langsung menuju ke meja resepsionis. Untuk menerima pemeriksaan, Anda memerlukan kartu pasien. Jika ini adalah kunjungan pertama, Anda belum memilikinya, tetapi akan dibuatkan kartu pasien di tempat. Bagi wisatawan asing, Anda mungkin diminta menunjukkan paspor sebagai identifikasi diri dan, jika Anda memilikinya, asuransi perjalanan atau asuransi kesehatan (dengan dokumen yang mencantumkan nomor polis).
Langkah 5: Cara mengisi formulir pemeriksaan (Kuesioner medis)

Anda mungkin diminta untuk mengisi formulir pemeriksaan yang mencantumkan alamat, nama, gejala yang sedang dialami, riwayat penyakit sebelumnya, dan ada tidaknya alergi. Kadang terdapat gambar ilustrasi tubuh pada formulir, dan Anda dapat menandai bagian tubuh yang terasa sakit dengan lingkaran.
Jika rumah sakit atau klinik tidak menyediakan formulir dalam bahasa asing, maka pengisian dilakukan dalam bahasa Jepang. Anda bisa mengisi dengan bantuan penerjemah medis atau alat penerjemah digital.
Daftar gejala umum dalam bahasa Jepang
- Kondisi umum: 発熱(はつねつ = demam)、眩暈(めまい = pusing)、吐き気(はきけ = mual)、嘔吐(おうと = muntah)、下痢(げり = diare)、便秘(べんぴ = sembelit)、食欲不振(しょくよくふしん = hilang nafsu makan)
- Gejala pernapasan: 咳(せき = batuk)、喘息(ぜんそく= asma)、鼻水(はなみず = pilek)、鼻血(はなぢ = mimisan)、鼻詰まり(はなづまり = hidung tersumbat)、喉の痛み(のどのいたみ = sakit tenggorokan)
- Nyeri atau kelainan tubuh: 頭痛(ずつう = sakit kepala)、胃痛(いつう = sakit perut bagian atas)、腹痛(ふくつう = sakit perut bagian bawah)、関節痛(かんせつつう =. nyeri sendi)、腰痛(ようつう = sakit pinggang)、捻挫(ねんざ = keseleo)
- Masalah kulit: 発疹(ほっしん = ruam)、腫れ(はれ = bengkak)、かゆみ (gatal)、あざ (memar)
Langkah 6: Proses pemeriksaan dan tes

Setelah mendaftar, tunggu di ruang tunggu sampai nama atau nomor kartu pasien Anda dipanggil. Setelah dipanggil, masuk ke ruang pemeriksaan—biasakan mengetuk pintu sebelum masuk. Selanjutnya, dokter akan melakukan wawancara medis (anamnesis) dan pemeriksaan. Untuk menjelaskan gejala Anda, Anda bisa menggunakan lembar tunjuk (pointing sheet) yang tersedia di situs resmi JNTO. Tampilkan lembar tersebut di layar ponsel atau tablet dan gunakan gerakan tangan untuk menjelaskan kondisi Anda.
Lembar Tunjuk Penjelasan Gejala (Bahasa Jepang dan Inggris)
https://www.jnto.go.jp/emergency/common/pdf/guide_p8.pdf
Langkah 7: Pembayaran dan metode transaksi
Setelah pemeriksaan selesai, tunggu hingga nama atau nomor kartu pasien Anda dipanggil lagi di meja resepsionis untuk melakukan pembayaran. Bagi wisatawan asing, disarankan untuk membawa kartu kredit yang bisa digunakan di Jepang karena pembayaran mungkin tidak bisa dilakukan dengan uang tunai saja. Setelah pembayaran, Anda akan menerima kwitansi. Jika Anda memerlukan obat, Anda juga akan mendapatkan resep obat (dokumen untuk membeli obat di apotek). Jika Anda memiliki asuransi perjalanan, simpanlah kwitansi dengan baik karena mungkin diperlukan untuk proses klaim.
Langkah 8: Mengambil obat di apotek atau toko obat

Jika setelah pemeriksaan Anda memerlukan obat, Anda akan menerima resep dokter (dokumen untuk membeli obat). Beberapa rumah sakit memang menyerahkan obat langsung di bagian resepsionis, tetapi umumnya, Anda perlu membawa resep tersebut ke apotek atau toko obat (drugstore) yang menerima resep, dan menunjukkan resep untuk mendapatkan obat Anda. Jika ini kunjungan pertama Anda ke apotek tersebut, Anda mungkin juga akan diminta untuk mengisi informasi seperti nama dan alamat, mirip dengan prosedur di rumah sakit. Pastikan untuk menyimpan kwitansi pembayaran dengan baik.
Jika Anda Harus Memanggil Ambulans di Jepang: Tekan "119"

Jika Anda atau orang yang bersama Anda mengalami cedera serius atau gejala yang sangat mengkhawatirkan, jangan ragu untuk menekan “1-1-9” di telepon dan memanggil ambulans. Telepon umum juga dapat digunakan secara gratis untuk melakukan panggilan ini. Saat petugas mengangkat telepon, tetap tenang dan jawab pertanyaan yang diajukan, seperti lokasi Anda saat ini dan kondisi pasien.
Jika Anda tidak bisa melakukan panggilan sendiri, tunjukkan kalimat dalam bahasa Jepang di bawah ini kepada orang Jepang di sekitar Anda dan minta bantuan.
「救急車を呼んでください」 (きゅうきゅうしゃをよんでください/ Kyūkyūsha o yonde kudasai / Tolong panggilkan ambulans.)
Kapan Anda Harus Memanggil Ambulans?
Jika gejalanya mengancam nyawa, segera panggil ambulans. Contohnya termasuk, sakit kepala hebat, demam tinggi, nyeri parah di dada atau punggung, sulit bernapas, kesulitan berbicara, nyeri perut hebat, muntah darah, kejang, kehilangan kesadaran, pendarahan berat, dan luka bakar luas. Kecelakaan lalu lintas atau insiden di air juga merupakan kondisi darurat yang membutuhkan ambulans.
Selain itu, musim panas di Jepang terkenal dengan kelembapan tinggi dan suhu ekstrem. Setiap tahun, lebih dari 40.000 orang dibawa ke rumah sakit akibat heatstroke (serangan panas/dehidrasi).
Jika Anda berada di tempat panas dan lembap untuk waktu lama tanpa cukup cairan, tubuh bisa kehilangan keseimbangan air dan garam, menyebabkan gangguan pengaturan suhu tubuh. Gejalanya bisa berupa pusing, lemas, jika parah dapat terjadi kejang hingga juga gangguan kesadaran. Dalam kasus parah seperti ini, segera hubungi ambulans.
Jika Anda ragu untuk memanggil ambulans, hubungi "#7119" untuk konsultasi.
Jika Anda bingung apakah harus memanggil ambulans atau pergi ke rumah sakit segera, Anda bisa menghubungi layanan konsultasi darurat melalui telepon di “#7119” (atau nomor yang berlaku di wilayah Anda). Layanan ini tersedia hanya dalam bahasa Jepang. Badan Pemadam Kebakaran Tokyo juga menyediakan Panduan Pemeriksaan Darurat secara online (tersedia dalam bahasa Inggris) untuk membantu Anda mengambil keputusan.
Berbeda dengan beberapa negara lain yang mengenakan biaya, penggunaan ambulans di Jepang adalah gratis.
Panduan Pemeriksaan Darurat Tokyo (Bahasa Jepang)
https://www.tfd.metro.tokyo.lg.jp/hp-kyuuimuka/guide/main/index.html
Panduan Pemeriksaan Darurat Tokyo (Bahasa Inggris)
https://www.tfd.metro.tokyo.lg.jp/hp-kyuuimuka/en_guide/main/index.html
Cara Memanggil Ambulans (Langkah-langkahnya)

Langkah 1)Tekan “1”“1”“9” di telepon.
- Langkah 2)Petugas akan bertanya:
「火事ですか?救急ですか?」
(Kaji desu ka? Kyūkyū desu ka? / Apakah ini kebakaran atau keadaan darurat medis?) - Langkah 3)Jawab:
「救急です」 (Kyūkyū desu / Darurat medis.) - Langkah 4)Sebutkan alamat tempat Anda ingin ambulans datang.
Jika Anda tidak tahu alamat tepatnya, berikan informasi nama gedung, persimpangan, atau tanda lain di sekitar Anda. - Langkah 5)Jelaskan gejala orang yang sakit.
Sampaikan dengan jelas dan spesifik: “Siapa yang sakit,” “kapan mulai sakit,” dan “apa gejalanya”. Sebutkan juga usia pasien. Jika tidak tahu usia pastinya, perkiraan usia pun tidak masalah. - Langkah 6)Berikan nama dan nomor kontak Anda.
Ini penting agar petugas bisa menghubungi Anda jika kesulitan menemukan lokasi. Jika kondisi dianggap sangat darurat, ambulans bisa langsung dikirim sebelum panggilan telepon selesai.
Situs resmi Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang (FDMA) menyediakan panduan penggunaan ambulans. Sangat disarankan membaca panduan ini sebelum darurat terjadi, agar lebih tenang saat menghadapi situasi mendesak. Panduan ini tersedia dalam 16 bahasa, termasuk bahasa Inggris, Mandarin (Tradisional & Sederhana), Korea, Thailand, Vietnam, Tagalog, dan Bahasa Indonesia.
Panduan Penggunaan Ambulans (Versi Bahasa Inggris)
https://www.fdma.go.jp/publication/portal/items/portal001_pamphiet_english.pdf
Jika Anda Datang ke Jepang untuk Pengobatan
Jika Anda berencana datang ke Jepang untuk mendapatkan pengobatan medis canggih atau melakukan pemeriksaan kesehatan yang sangat akurat, maka Anda harus memastikan terlebih dahulu fasilitas medis mana yang akan menerima Anda sebelum keberangkatan. Dalam kasus seperti ini, konsultasi dengan koordinator medis profesional sangat disarankan untuk membantu proses dan komunikasi.
Organisasi yang Menangani Wisata Medis: Japan Medical & Health Tourism Center (JMHC)

Japan Medical & Health Tourism Center (JMHC) adalah koordinator medis yang didirikan oleh kelompok perusahaan perjalanan terbesar di Jepang, JTB Group, dengan tujuan menjadi jembatan antara pasien asing yang mengalami kesulitan datang ke Jepang karena hambatan bahasa, visa, dan sebagainya, dengan layanan medis unggulan yang dimiliki Jepang. JMHC memberikan layanan menyeluruh kepada pasien asing yang tinggal di luar negeri dan ingin menjalani pengobatan di Jepang, mulai dari tahap konsultasi awal, pengecekan ketersediaan penerimaan oleh institusi medis di Jepang, pendampingan saat kedatangan di Jepang, hingga dukungan setelah kembali ke negara asal.
JMHC menangani berbagai tugas yang berkaitan dengan dukungan menyeluruh yang diperlukan untuk menerima layanan medis di Jepang, termasuk.
Dukungan pelayanan medis bagi pasien asing yang datang ke Jepang
- Layanan penerjemah medis multibahasa (concierge) dan terjemahan dokumen
- Pengaturan penginapan dan transportasi selama pemeriksaan medis di Jepang
- Penjualan, reservasi, dan pembayaran program pemeriksaan kesehatan (medical check-up)
- Dukungan untuk pengobatan medis
- Penjamin identitas untuk pengajuan visa tinggal medis
Situs resmi JMHC tersedia dalam Bahasa Jepang, Inggris, Mandarin Sederhana, dan Bahasa Vietnam.
Situs Resmi Japan Medical & Health Tourism Center (JMHC) (Bahasa Jepang)
https://j-medical-healthcare.com/jmhc/
Situs Resmi Japan Medical & Health Tourism Center (JMHC) (Bahasa Inggris)
https://j-medical-healthcare.com/en/jmhc/
Sebelum melakukan perjalanan ke Jepang, ada baiknya untuk memahami informasi medis di Jepang terlebih dahulu, atau menandai artikel ini sebagai bookmark, agar bisa merespons dengan tenang jika terjadi keadaan darurat.
[Pengawas Artikel]
Perusahaan JTB – Japan Medical & Health Tourism Center (JMHC)
Dokter Penasehat: Sumiko Goto
Comments