Apa Perbedaan Ume dan Sakura? Mengenal Karakteristik, Tempat Melihat Bunga, dan Posisi Budaya

日本の伝統文化に深く根付いている「梅」

Ume adalah pohon berbunga yang berasal dari Tiongkok, dan diyakini masuk ke Jepang sekitar akhir abad ke-3. Selain sebagai tanaman hias dan bahan pangan, ume memiliki akar yang dalam dalam budaya tradisional Jepang dan telah lama dicintai sebagai tanaman yang menandakan datangnya awal musim semi. Saat ini, ketika mendengar kata hanami (melihat bunga), yang terlintas di benak banyak orang adalah sakura. Namun, hingga era Nara, ume adalah bintang utama hanami.

Artikel kali ini akan membahas secara rinci tentang karakteristik ume, cara membedakannya dengan jenis serupa, tempat terkenal untuk melihat ume, serta posisinya dalam dunia sastra.

Sebagian hasil dari pembelian atau reservasi produk yang diperkenalkan dalam artikel ini dapat disalurkan kembali ke FUN! JAPAN.

👉 Tiket Masuk Pameran Nagahama Bonbai ke-74

Perhatikan Ini! Cara Membedakan Ume, Sakura, dan Momo

ここに注目!梅・桜・桃の見分け方

Ume, sakura, dan momo adalah bunga-bunga khas yang telah lama memperindah musim semi di Jepang. Namun, akhir-akhir ini, dampak pemanasan global telah mengubah waktu mekarnya bunga-bunga ini, sehingga banyak orang bingung kapan mereka bisa menikmati masing-masing bunga. Karena bentuknya yang mirip, membedakannya pun sering kali sulit. Namun, sebenarnya ada tiga poin utama yang bisa membantu Anda mengenalinya!!

Waktu Mekar

Ume

Sebagai bunga yang menandai awal musim semi, ume mekar lebih awal daripada sakura dan momo. Beberapa varietas bahkan bisa mulai mekar pada pertengahan Desember.

Sakura

Sakura biasanya mekar dari pertengahan Maret hingga awal Mei. Di Okinawa, bunga ini mulai bermekaran pada musim dingin, sementara di Honshu dan Kyushu biasanya mekar sekitar pertengahan Maret, dan di Hokkaido mekar paling akhir.

Momo

Momo mekar hampir bersamaan dengan sakura, yaitu antara pertengahan Maret hingga akhir April. Biasanya, momo mencapai puncak mekarnya lebih awal dari sakura, tetapi waktu mekarnya bisa bersamaan tergantung wilayah dan cuaca.

Ciri-ciri Kelopak Bunga

Ume

Kelopak bunga ume berbentuk bulat dengan ujung kelopak yang halus. Selain itu, bunga ume tidak memiliki tangkai bunga dan tampak menempel langsung pada cabang.

Sakura

Kelopak bunga sakura memiliki potongan di ujungnya, membentuk pola hati yang tajam. Tangkai bunga yang panjang (bagian batang berwarna hijau) sering kali melengkung karena berat bunga, sehingga kelopak mengarah ke bawah.

Momo

Kelopak bunga momo berbentuk lonjong atau meruncing, berbeda dengan ume dan sakura. Tangkai bunganya lebih pendek dibandingkan sakura, dan bunga sering muncul berpasangan dari satu titik yang sama, menciptakan kesan yang meriah..

Penampilan Batang

Batang ume berwarna kehitaman dengan tekstur kasar. Sebaliknya, batang sakura berwarna cokelat kemerahan dengan pola seperti benjolan memanjang. Batang momo berwarna lebih terang (keputihan) dan terasa halus saat disentuh.

Berapa Jenis Bunga Ume yang Ada?

梅の花は何種類ある?

Bunga ume memiliki berbagai warna, seperti putih (hakubai) dan merah (koubai), dengan jenis yang diperkirakan mencapai lebih dari 300 varietas. Jumlah ini banyak dipengaruhi oleh aktivitas pengembangan dan pemuliaan varietas yang berkembang pesat selama periode Edo (1600–1868). Keberagaman ini adalah hasil dari kreativitas dan usaha masyarakat pada masa tersebut.

Apa itu Hanaume? Karakteristik dan Jenisnya (3 Kelompok, 9 Tipe)

Ume terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu hanaume (bunga ume untuk keindahan) dan miume (ume untuk buah). Hanabai secara garis besar dikelompokkan menjadi tiga kelompok (yabai-kei, hibai-kei, dan bungo-kei) dan kemudian diklasifikasikan lebih rinci menjadi sembilan tipe berdasarkan ciri khas seperti bentuk kelopak atau cabang.

KelompokTipeKarakteristik
Yabai-keiYabai-shouUme yang mendekati spesies asli, dengan cabang kecil serta daun dan bunga berukuran kecil.

Naniwa-shouCabangnya kecil, rimbun, dan mekar relatif lambat.

Benifude-shouUjung kuncupnya berwarna merah seperti ujung kuas.

Aojiku-shouCabang dan kelopak selalu berwarna hijau, bunga berwarna putih kebiruan.
Hibai-keiKobai-shouBunganya berwarna merah.

Hibai-shouWarna bunga lebih pekat dengan nuansa merah tua.

Toubai-shouMekar menghadap ke bawah; awalnya berwarna merah muda hingga merah, lalu memudar menjadi putih.
Bungo-keiBungo-shouHasil persilangan dengan aprikot, memiliki bunga besar berwarna merah muda.

Anzu-shouCabangnya lebih kecil dari bungo-shou, daunnya kecil, dan biasanya mekar lebih lambat.

Apa Itu Miume? Karakteristik dan Jenisnya

実梅とは?特徴と種類

Miume adalah jenis ume yang ditanam untuk memanen buahnya, yang kemudian diolah menjadi produk seperti umeboshi (asinan ume) dan umeshu (arak ume). Varietas yang paling terkenal adalah nankou ume dan shirakaga ume. Khususnya, nankou ume banyak dibudidayakan di seluruh Jepang dan menyumbang lebih dari separuh total produksi nasional.

Dimana "Tiga Kebun Ume Terbesar di Kanto"?

Jika membahas tempat terkenal untuk melihat ume di Jepang, tidak lengkap rasanya tanpa menyebut "Tiga Kebun Ume Terbesar di Kanto." Berikut adalah informasi tentang daya tarik masing-masing tempat dan cara mengaksesnya:

【Prefektur Ibaraki】Kairakuen

【茨城県】偕楽園
copyright: ibaraki-kairakuen.jp

Kairakuen adalah salah satu dari Tiga Taman Besar Jepang, bersama dengan Kenrokuen di Kanazawa dan Korakuen di Okayama. Taman ini dibuka pada tahun 1842 oleh Tokugawa Nariaki, penguasa kesembilan dari Domain Mito, sebagai tempat rekreasi bagi warganya. Di dalam taman ini terdapat sekitar 100 varietas dan 3.000 pohon ume. Karena terdapat berbagai varietas, pengunjung dapat menikmati keindahan bunga ume dari jenis yang mekar lebih awal, tengah, hingga yang mekar lebih lambat untuk waktu yang cukup lama.

Festival Ume Mito, yang berlangsung dari pertengahan Februari hingga pertengahan Maret, memiliki sejarah lebih dari 120 tahun dan menarik banyak wisatawan dari dalam maupun luar negeri setiap tahunnya.

  • Alamat: 1-3-3 Tokiwacho, Kota Mito, Prefektur Ibaraki

  • Akses: Sekitar 20 menit naik bus dari Stasiun Mito (JR Joban Line)
  • Harga:
    • Umum: Dewasa ¥320, Anak-anak ¥160
    • Grup: Dewasa ¥240, Anak-anak ¥130
  • Jam Operasional:
    • Taman Utama:
      • Pertengahan Februari–30 September: 06.00–19.00
      • 1 Oktober–Pertengahan Februari: 07.00–18.00
    • Kobuntei:
      • Pertengahan Februari–30 September: 09.00–17.00
      • 1 Oktober–Pertengahan Februari: 09.00–16.30
  • Hari Libur: 29–31 Desember
  • Situs web resmi: https://ibaraki-kairakuen.jp/

【Prefektur Saitama】Umebaya Oegose

【埼玉県】越生梅林
Hak Cipta:Asosiasi Produk & Pariwisata Prefektur Saitama

Umebaya Oegose adalah tempat terkenal dengan sejarah panjang, di mana pengunjung dapat melihat berbagai varietas ume, termasuk pohon kuno "Kaisetsu" yang berusia lebih dari 670 tahun. Saat musim mekarnya tiba, sekitar 20.000 pohon ume di sekitar kebun ini berbunga, menciptakan pemandangan yang memukau.

Sejarah ume di Oegose bermula pada tahun 1350, ketika pohon ume ditanam untuk menghormati Sugawara no Michizane setelah relik dari Dazaifu di Kyushu dibawa ke sana. Festival Ume Oegose diselenggarakan setiap tahun pada Februari hingga Maret, dengan berbagai acara seperti kereta mini SL, musik tradisional, drum Jepang, dan lainnya.

  • Alamat: 113 Doyama, Kota Oegose, Distrik Iruma, Prefektur Saitama

  • Akses: Dari Stasiun Oegose, naik bus menuju Kurosan dan turun di "Pintu Masuk Umebaya," lalu berjalan kaki 1 menit
  • Harga: ¥400 (untuk pengunjung SMP ke atas)
  • Jam Operasional: 08.30–16.00

【Prefektur Shizuoka】Taman Plum Atami

【静岡県】熱海梅園
Hak Cipta:Situs Resmi Kota Atami

Taman Plum Atami, yang dibuka pada tahun 1886, dikenal sebagai tempat pertama di Jepang di mana ume mekar lebih awal dan daun musim gugur menguning lebih lambat. Di taman ini terdapat 60 varietas dengan total 469 pohon ume, termasuk pohon kuno berusia lebih dari 100 tahun. Bunga ume pertama biasanya mekar antara akhir November hingga awal Desember.

Selama Festival Taman Plum Atami, yang berlangsung dari pertengahan Januari hingga pertengahan Maret, taman ini dipenuhi berbagai atraksi seperti pemandian kaki, kios makanan, toko oleh-oleh, serta pertunjukan seni dari grup geisha Atami, tari pedang, seni jalanan, dan layanan amazake gratis. Tempat ini selalu ramai dikunjungi wisatawan setiap tahun.

  • Alamat: 8-11 Baiencho, Kota Atami, Prefektur Shizuoka

  • Akses:
    • Dari Stasiun Atami (JR), naik bus menuju "Ainohara Danchi" selama sekitar 15 menit, lalu turun di "Baien"
    • Dari Stasiun Atami (JR), naik Jalur Ito selama sekitar 3 menit ke Stasiun Kinomiya, lalu berjalan kaki sekitar 10 menit
  • Harga: Gratis (berbayar selama Festival Ume)
  • Jam Operasional: Tidak ada batasan waktu masuk

👉 Tur Sehari Bunga Sakura dan Plum Jepang Izu

👉 【Izu 2 hari】Musim semi terbatas "Kawazu Sakura" × "Atami Plum Garden"

Ume sebagai Inspirasi dalam Waka dan Haiku Jepang

Selain sebagai tanaman hias dan bahan makanan, ume memiliki hubungan mendalam dengan karya puisi tradisional Jepang seperti waka dan haiku. Banyak karya sastra yang menggunakan ume sebagai motif, menunjukkan betapa dicintainya ume oleh para sastrawan.

梅を題材とした日本の和歌や俳句

Man'yoshu

Koleksi puisi tertua Jepang, Man’yoshu, berisi sekitar 120 puisi tentang ume, jauh lebih banyak dibandingkan puisi tentang sakura. Hal ini menunjukkan popularitas ume pada masa itu. Selama periode Nara (710–794), hanami (tradisi melihat bunga) biasanya dikaitkan dengan ume, yang menjadi simbol musim semi dan budaya Tiongkok yang diimpor ke Jepang.

Kokin Wakashu

Kokin Wakashu adalah antologi puisi kekaisaran pertama Jepang yang disusun pada awal periode Heian. Antologi ini berfokus pada tema alam dan empat musim, dengan banyak puisi yang mengangkat ume sebagai bunga yang melambangkan musim semi. Bersama sakura, ume sering menjadi motif penting dalam puisi.

Setelah Kokin Wakashu, bunga ume tidak hanya dihargai karena keindahan bentuknya (sugata o mederu), tetapi juga karena aromanya (kaori o tanoshimu). Tema tentang harum bunga ume menjadi lebih dominan dalam karya sastra.

Haiku

Dalam haiku, ume merupakan kigo (kata musim) yang melambangkan akhir musim dingin dan awal musim semi. Banyak haiku terkenal yang memanfaatkan ume sebagai tema, seperti karya Matsuo Basho:

“Ume ga ka ni / notto hi no deru / yamaji kana”
(“Saat berjalan di pegunungan pagi, aroma ume memandu hingga matahari terbit”)

Atau karya Kobayashi Issa:

“Ume ga ka ya / donata ga kite mo / kake chawan”
(“Musim ume tiba, tetapi aku hanya punya cangkir retak untuk menjamu siapa pun yang datang”)

Makna dan Peribahasa yang Berkaitan dengan Bunga Ume

梅の花言葉は?関連することわざもご紹介

Makna Bunga Ume

Makna bunga ume bervariasi tergantung pada varietas dan warna bunganya. Secara umum, makna yang sering diasosiasikan adalah:

Kemuliaan dan Ketahanan

Melambangkan keteguhan dan keanggunan ume yang mekar di tengah cuaca dingin.

Kesetiaan

Terinspirasi oleh legenda "Tobiume" dari Sugawara no Michizane. Pada periode Heian (794–1180), saat Michizane diasingkan, dikisahkan bahwa pohon ume yang setia "terbang" dari Kyoto ke Dazaifu untuk mengikuti pemiliknya. Pohon ume legendaris ini masih ada di Kuil Dazaifu Tenmangu, berusia lebih dari 1.000 tahun, dan menjadi ume pertama yang mekar setiap tahun.

Ume juga termasuk dalam "San Yu" (tiga sahabat musim dingin) dan dipercaya membawa keberuntungan karena bunganya yang merah dan putih.

Peribahasa dan Ungkapan Tentang Ume

Ume Konjou dan Kaki Konjou

Ume tetap memiliki rasa asam meskipun sudah diolah, sehingga "Ume Konjou" melambangkan sifat keras kepala yang tak mudah berubah. Dalam konteks positif, ini menggambarkan orang yang gigih dan pantang menyerah. Sebaliknya, "Kaki Konjou" (persimmon) menggambarkan sifat yang mudah berubah, seperti kesegaran persimmon yang dengan cepat menjadi manis setelah diolah.

Ume no Ki Gakumon

Pohon ume tumbuh cepat tetapi tidak menjadi besar, melambangkan keterampilan atau pengetahuan yang dangkal dan tidak berkembang menjadi kebijaksanaan yang mendalam.

Sakura Kiru Baka, Ume Kiranu Baka

"Bodoh memotong sakura, bodoh tidak memangkas ume." Pohon sakura tidak boleh dipangkas karena bisa mati, sedangkan ume perlu dipangkas agar menghasilkan bunga dan buah yang baik. Peribahasa ini mengajarkan pentingnya bertindak sesuai keadaan.

Ume ni Uguisu

Ungkapan ini menggambarkan harmoni sempurna antara ume yang mekar dengan burung uguisu yang hinggap di atasnya. Ungkapan serupa meliputi "Matsu ni Tsuru" (pinus dan bangau) atau "Botan ni Chou" (peony dan kupu-kupu).

Oubai Touri  (桜梅桃李)

Filosofi ini mengajarkan bahwa seperti sakura, ume, peach, dan plum yang unik dengan keindahan masing-masing, manusia juga harus hidup sesuai jati dirinya tanpa membandingkan diri dengan orang lain.

Ume wa Sono Hi no Nan Nogare

Sejak dahulu, ume dianggap memiliki manfaat kesehatan. Orang Jepang kuno percaya bahwa memakan umeboshi di pagi hari sebelum bepergian dapat mencegah penyakit dan menjamin perjalanan yang aman sepanjang hari.

Daftar Isi

Survey[Survei] Liburan ke Jepang







Recommend