Ibukota negara Jepang yang kita kenal sekarang ini, Tokyo, adalah ibukota yang disahkan secara de facto oleh Konstitusi Jepang, Kaisar Jepang sebagai "lambang negara Jepang dan simbol pemersatu rakyat Jepang" , yang mana istana kekaisaran berkedudukan di Tokyo.
Istilah "ibukota" (首都/ shuto) baru dikenal setelah Perang Dunia II berakhir. Sebelumnya, Tokyo sejak tahun 1868 merupakan ibukota kekaisaran (帝都/ teito). Istilah "ibukota" baru dikenal secara luas setelah ditetapkan Undang-undang Pembangunan Ibu Kota (Shuto kensetsu-hō) tahun 1950 yang tidak berlaku lagi setelah dikeluarkannya Undang-undang Konsolidasi Daerah Metropolitan (Shutoken seibi-hō) tahun 1959.
Kota di Jepang
Sebelum membahas mengenai ibukota Jepang, mari bahas tentang definisi kota di Jepang.
Di Jepang, istilah "kota" atau "shi" (市) mengacu pada unit administratif yang lebih besar dari sebuah desa (mura) atau kota kecil (machi), dan lebih kecil dari sebuah prefektur (todofuken). Untuk suatu wilayah dapat diklasifikasikan sebagai kota, wilayah tersebut harus memenuhi kriteria tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah pusat Jepang, seperti jumlah penduduk dan infrastruktur.
Kriteria Kota di Jepang
- Jumlah Penduduk: Biasanya, suatu wilayah harus memiliki populasi minimal 50.000 orang untuk dapat dianggap sebagai kota.
- Infrastruktur: Wilayah tersebut harus memiliki infrastruktur yang memadai, seperti sistem transportasi, pendidikan, dan layanan kesehatan.
- Pusat Ekonomi dan Administratif: Kota sering kali menjadi pusat ekonomi dan administratif di wilayahnya, dengan berbagai fasilitas komersial dan layanan publik yang tersedia.
*Apakah kalian tahu bahwa sebenarnya kedudukan Tokyo sebagai ibukota Jepang tidak memiliki dasar hukum yang sah? Namun pada praktek kehidupan sehari-hari, Tokyo diperlakukan sebagai ibukota Jepang.
Ibukota Jepang Sekarang
Tokyo terletak di kepulauan terbesar di Jepang, Honshu, yang masuk ke dalam wilayah Kanto. Gedung Pemerintah Metropolitannya berlokasi di Distrik Shinjuku.
Tokyo yang terletak di bagian barat daya wilayah Kanto dan memiliki wilayah metropolitan yang panjang dan sempit di bagian timur dan barat, dengan bagian timur menghadap Teluk Tokyo, sedangkan bagian barat adalah Pegunungan Kanto dengan Gunung Kumotori sebagai puncak tertingginya.
Tokyo terdiri dari 23 distrik, area Tama (yang terdiri dari 26 kota kabupaten) dan di area Nishitama-gun (yang terdiri dari 3 kota kabupaten dan 1 desa) dan sebuah pulau (2 kota kabupaten dan 7 desa), merupakan kota metropolis internasional dengan salah satu populasi terbesar di dunia.
Berdasarkan informasi Tokyo Metropolitan Government per bulan Maret 2021, penduduk yang bermukim di Tokyo adalah sebesar 13,942,024 orang. Dibandingkan dengan jumlah penduduk pada bulan sebelumnya, diperkirakan berkurang sebanyak -0.08% yakni 10,891 orang.
Ibukota Jepang Sebelum Tokyo
Sebelum kota Tokyo menjadi ibukota atau pusat kota negara Jepang, di masa lampau telah beberapa kali terdapat perubahan.
Secara historis, ibukota Jepang adalah tempat berkedudukannya istana kaisar dan kota tempat tinggal Kaisar Jepang. Sejak Zaman Kofun (sekitar pertengahan ~ akhir abad ke-3 sampai sekitar abad ke-7), kota untuk penduduk bermukim dibangun secara terencana di sekeliling istana kaisar, kota tersebut pantas disebut dengan "ibukota".
Berikut daftar kota yang pernah menjadi ibukota Jepang:
Nama Ibukota | Lokasi Sekarang | Periode (Tahun Masehi) |
Asukanomiya | Desa Asuka, Prefektur Nara | 592-645 |
Naniwa No Miya | Osaka | 645-655 |
Asukanomiya | Desa Asuka, Prefektur Nara | 655-667 |
Ōtsu-kyō | Otsu, Prefektur Shiga | 667-672 |
Asukanomiya | Desa Asuka, Prefektur Nara | 672-694 |
Fujiwara-kyō | Kashihara | 694-710 |
Heijō-kyō | Nara, Prefektur Nara | 710-740 |
Kuni-kyō | Kizugawa, Prefektur Kyoto | 740-744 |
Naniwa-kyō | Osaka | 744-744 |
Shigaraki Nomiya | Shigaraki, Kōka, Prefektur Shiga | 745 (bulan 1 ~ bulan 5) |
Heijō-kyō | Nara, Prefektur Nara | 745-784 |
Nagaoka-kyō | Mukō, Kyoto, Nagaoka-kyō | 784-794 |
Heian-kyō | Kyoto | 794-1180 |
Fukuhara-kyō | Kobe | 1180 (bulan 6 ~ bulan 11) |
Heian-kyō | Kyoto | 1180-1868 |
Istana Selatan: Yoshino | Distrik Yoshino, Prefektur Nara | 1336-1348, 1373 |
Tokyo | Tokyo | Mei 1868 ~ sekarang |
Alasan Mengapa Ibukota Jepang Dipindahkan Dari Kyoto ke Tokyo
Setelah hampir satu milenium tahun pusat pemerintahan/ kekaisaran berada di daerah barat Jepang (Kyoto) sejak tahun 794 M, dan setelah Restorasi Meiji sekitar tahun 1868 M, Keluarga Kaisar pindah dari Kyoto ke kota baru mereka, yaitu rumah kekaisaran di Tokyo yang saat itu disebut dengan Edo.
Saat mereka pindah ke Edo, Kyoto untuk sementara waktu tetap dianggap sebagai "Ibukota Wilayah Barat" dan mendapat sebutan "Saikyo" (西京). Namun, ketenarannya sebagai pusat administrasi menurun dan Tokyo kemudian menjadi pusat kekuasaan tertinggi.
Edo yang sekarang dikenal sebagai Tokyo, bukan hanya sebagai ibukota Keshogunan Tokugawa, tetapi juga merupakan pusat perdagangan utama dengan negara Barat. Pada satu titik, perekonomian Edo melebihi perekonomian Kyoto, ibukota aslinya. Alasan inilah kemudian ibukota Jepang berpindah dari kota Kyoto ke Tokyo.
Comments