Kota Kyoto memiliki sejarah panjang, dan ada banyak tempat wisata yang berhubungan dengan legenda dan cerita lokal. Diantaranya, ada kisah cenayang mengharukan yang benar-benar terjadi, namun karena belum banyak diketahui orang Jepang, artikel ini akan memperkenalkan kisah tersebut.
Kisah Yang Terjadi di Kyoto Di Sekitar 400 Tahun Yang Lalu
Alkisah ada sebuah toko permen di Kyoto yang telah berbisnis sejak zaman Edo.
Sekitar zaman Edo, di malam hari saat toko telah tutup, datang seorang wanita dan dia mengetuk pintu "Tok tok tok".
Dia berkata:
"Juallah permennya padaku"
"Saya mau permen"
Sang pemilik toko membuka pintu toko, dan bertanya:
"Malam-malam begini datang ke sini hanya untuk membeli permen?"
"Ya. Saya ingin membeli permen" jawab wanita tersebut.
"Baiklah kalau begitu satu buah permen saja ya.."dan wanita itu membeli permen dengan uang yang dia punya.
Di tengah malam berikutnya, terdengar pintu diketuk
"Tok tok tok"
"Ya , siapa ya ~" ketika pintu dibuka, ternyata wanita itu datang lagi.
Dan ia berkata "Berilah saya permen"
"Hmm,...kalau begitu mana uangnya? saya akan beri permennya" kata sang pemilik toko.
Akan tetapi wanita itu menjawab "Saya tidak punya uang".
Kalau tidak punya uang, saya tidak akan berikan permennya, lagipula datang ke tokonya tengah makam begini..." jawab pemilik toko yang mulai merasa terganggu.
Setelah mendengar perkataan pemilik toko, wanita itu segera melepas kimono luar yang dikenakannya, dan berkata:
"Tukarlah kimono ini dengan permen"
"Apa boleh buat, oke kalau begitu saya terima kimononya dan akan saya beri permen seharga kimono itu" kata pemilik toko.
Keesokan harinya, pemilik toko mencuci kimono tersebut dan menggantungnya untuk dikeringkan di depan toko.
Tak lama kemudian datanglah seorang pria yang kebetulan lewat di depan toko, dan segera setelah melihat kimono yang sedang dikeringkan tersebut, ia buru-buru masuk ke dalam toko.
"Jubah kimono ini didapat dari mana? " tanya pria itu kepada pemilik toko.
"Sebetulnya saya mendapatkannya dari seorang wanita yang datang tengah malam meminta untuk membeli permen, karena dia tidak punya uang, dia menukarkannya dengan jubah kimono yang dimilikinya" jawab pemilik toko.
Mendengar jawaban pemilik toko, wajah pria tersebut terlihat pucat pasi dan tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya.
"Sebetulnya kakak saya baru-baru ini meninggal, dan kami menguburkannya dengan mengenakan kimono yang sangat mirip dengan yang digantung di luar toko" kata pria itu.
Pemilik toko juga tak kalah terkejut, "Waduh! kalau begitu, wanita yang datang tengah malam itu jangan-jangan kakakmu?"
"Jika ia datang lagi ke toko, nanti akan saya ikuti dia", pikir pemilik toko.
Keesokan hari di tengah malam, ternyata pintu toko diketuk lagi dan saat pintu dibuka, tampak wanita berambut panjang berdiri di sana.
"Kamu mau permen lagi?" tanya pemilik toko.
"Iya", jawab wanita itu.
"Baiklah, kali ini saya beri gratis", jawab pemilik toko sambil memberikan permen kepada wanita itu.
"Terima kasih", jawab wanita itu, yang kemudian langsung berbalik dan menghilang.
Ternyata secara diam-diam pemilik toko mengikuti langkah wanita itu pergi, dan sampailah di kuburan dekat kuil.
Wanita tersebut masuk ke dalam kuil dan menghilang.
"Jangan-jangan wanita itu memakan permen di dalam kuburan?" pikir pemilik toko yang kebingungan.
Tak lama kemudian entah dari mana terdengar suara tangisan bayi
"Eaa eaaa"
Pemilik toko merasa ketakutan dan langsung berlari pulang.
Keesokan harinya di siang hari, pria yang datang ke toko tempo hari bersama pemilik toko, pergi mengunjungi kuburan kakak perempuannya, dan terdengar tangisan bayi.
Ternyata di situ ada bayi yang sedang menangis.
Sebenarnya, saat wanita itu meninggal, kondisinya sedang hamil dan jatuh sakit kemudian meninggal, dan bayinya lahir hidup di tempat itu.
Konon kabarnya bayi itu beranjak dewasa, dan ia menjadi biksu di kuil tersebut.
-------------------------------------------------------------------------------
Bak pepatah "Kasih Ibu Sepanjang Masa" ada benarnya.
Kasih sayang seorang ibu untuk anaknya akan terus melindungi anaknya sampai mati. Anak itu mungkin ingin menjadi biksu dengan keinginan untuk selalu mendoakan ibunya.
Konon kabarnya masih ada produk permen di Kyoto yang memiliki legenda "幽霊子育て飴/ Yurei kosodate ame atau permen membesarkan anak hantu" karena biksu ini dibesarkan oleh ibu hantu yang memberinya permen setelah ibunya meninggal. Toko ini memiliki nama yang sama, tetapi kuil juga menjual permen ini.
Comments