Kimono merah yang cerah dan berwarna-warni. Mungkin memiliki kesan yang kuat sebagai "gairah" di dunia, tetapi di Jepang, merah telah populer di kalangan orang Jepang sejak zaman kuno sebagai warna yang mulia. Ya, kimono merah adalah eksistensi istimewa bagi orang Jepang. Sekarang, mari perkenalkan arti dan warna kimono merah Jepang.
Arti dari Kimono Merah
Kimono merah sangat populer sebagai kimono yang bisa dipakai di tempat-tempat yang penuh warna seperti Iro-Uchikake (色打掛 jubah tanpa selempang berwarna) dan Furisode (振 袖), tetapi apa arti dari kimono merah?
Penangkal Kejahatan (魔除け / Mayoke)
Konon kabarnya memiliki kekuatan untuk mengusir yang buruk dan membawa yang baik. Dalam arti mengusir masalah dan mendoakan kebahagiaan di masa depan, itu adalah warna yang sempurna untuk dikenakan pada upacara kedewasaan.
What is the coming of age ceremony?
Menggambarkan Darah
Merah, yang bisa disebut warna darah yang hidup,, membuat kamu merasakan vitalitas. Karena itulah, merah merupakan warna yang sakral, dan ada kalanya masyarakat dilarang mengenakan kimono merah. Untuk alasan itu, itu adalah warna yang didambakan oleh masyarakat umum.
Jenis Warna Merah pada Kimono
Meski warna merah itu adalah merah, terdapat berbagai warna merah dalam warna tradisional Jepang.
- Tang's Crimson (唐紅 Kara-kurenai): Merah tua diwarnai dengan bunga safflower
- Warna Daun Musim Gugur (紅葉 色 Koyo-iro): Warna merah cerah seperti maple yang berubah menjadi merah di akhir musim gugur
- Warna Crimson Barat (洋紅色 Yoko-shoku): Merah magenta yang dalam dan cerah. Nama lainnya adalah "Yobeni" (ようべに merah tua). "Beni-iro" (merah tua) Jepang yang diperkenalkan dari Barat pada akhir zaman Edo sebenarnya disebut "carmine" dalam nama barat.
- Warna Scarlet (緋色 Hi-iro): Merah cerah dengan semburat sedikit kuning. Nama warna tradisional yang digunakan sejak periode Heian. Nama warna "Ake" (緋 bisa juga dibaca Hi) berarti warna matahari atau api. Sejak jaman Permaisuri Suiko (推古天皇), ini adalah warna tertinggi setelah ungu.
- Warna yang lebih gelap (茜色 Akane-iro): Merah tua diwarnai dengan akar tanaman Akane (茜). Ini sering digunakan untuk menggambarkan langit saat matahari terbenam. Akane-iro yang sedikit cerah disebut lebih gila dalam bahasa Inggris.
Musim saat Kimono Merah Bersinar
Saat memilih warna untuk kimono, yang terbaik adalah dengan menyesuaikan musim pada. Kamu mungkin berpikir "Apakah yang merah benar-benar cocok dengan musim semi?", Tetapi sebenarnya musim semi adalah musim di mana kimono berwarna terang lebih disukai.
Musim gugur adalah salah satu musim dimana kimono merah bersinar. Seperti namanya, varietas merah dari "warna dedaunan musim gugur" dan warna langit saat matahari terbenam "akane-iro", direkomendasikan untuk musim ini ketika dedaunan musim gugur mulai berubah warna. Kimono merah juga direkomendasikan di musim dingin. Di musim dingin, daun-daun berguguran dan warna bunga serta rerumputan berkurang, sehingga kimono merah bersinar terang. Selain itu, saat kamu mengenakan kimono di acara tradisional selama liburan Akhir Tahun dan Tahun Baru, kamu dapat mengenakan kimono merah yang cantik.
Event Di Mana Kamu Dapat Melihat Kimono Merah
Pernahkah kamu melihat kimono merah saat kamu berlibur ke Jepang atau informasi terkait Jepang di media? Kamu mungkin pernah melihatnya dalam kesempatan ini.
Merah adalah Standar untuk Boneka Hina
Sebuah festival musiman untuk merayakan para anak perempuan,yaitu Hina Matsuri (雛祭り Festival Boneka Hina). Kimono klasik yang dipakai boneka untuk Boneka Hina berwarna merah. Boneka Hina meniru upacara pernikahan di Istana Kekaisaran, dan boneka tersebut mengenakan kostum resmi untuk wanita Jepang kalangan bangsawan, Junihotoe (十二 単 12 lapis kimono).
Kimono Merah Dikenakan Staff Kuil Wanita
Seorang Miko (巫女) atau staff kuil wanita (shrine maiden) adalah seorang wanita yang bekerja di kuil dan melakukan pelayanan Kagura (神楽 pertunjukan panggung tradisional) dan menari untuk menghormati para dewa. Tidak ada kualifikasi khusus yang dibutuhkan untuk menjadi seorang shrine maiden, namun hal tersebut sering dilakukan oleh wanita yang belum menikah seperti putri dan kerabat biksu. Umumnya, orang akan pensiun dari gadis kuil di usia akhir dua puluhan. Kostum gadis kuil modern biasanya kimono putih dan hakama merah. Ada berbagai teori mengapa hakama yang dikenakan oleh seorang gadis kuil berubah menjadi merah. Makna itu bermacam-macam, seperti warna dewa matahari, warna wanita lajang, dan warna bangsawan.
Bagaimana dengan artikel di atas? Ternyata ada juga arti dari kimono merah Jepang dan banyak jenis warna merah; sangat mengejutkan bukan?
Comments