Kimono dikenal sebagai pakaian nasional Jepang. Terdapat banyak jenis kimono tradisional. Kimono sebaiknya dipakai sesuai dengan acara, baik formal maupun kasual, seperti halnya pakaian modern. Di sini, kami akan memperkenalkan contoh tipikal untuk setiap kesempatan.
Kimono Tradisional ~Kimono Wanita untuk Acara Formal~
Adalah kimono untuk upacara umum seperti pernikahan. Untuk pakaian modern, kimono jenis ini setara dengan gaun dan pakaian formal.
Kimono wanita memiliki variasi yang lebih luas dibandingkan pria. Berikut beberapa kimono yang biasa dikenakan untuk acara-acara resmi.
Jubah Tanpa Selempang (打掛 Uchikake)
Adalah kimono yang dikenakan oleh pengantin wanita pada saat acara upacara pernikahan. Ada "Shiromuku" (白無垢 putih polos) di mana seluruh kain kimono berwarna putih bersih, dan "Iro-uchikake" (jubah tanpa selempang berwarna 色打掛) yang menampilkan warna-warna cantik seperti merah dan emas. Selain gaya rambut up-style, gaya tersebut mungkin juga gaya tradisional yang disebut Bunkin Takashimada (文金高島田). Gaya kimono pilihanmu yang dicocokkan dengan hiasan kepala, seperti Shiromuku dengan Watabōshi (綿 帽子 topi kain katun putih) dan Iro-uchikake dengan Tsunokakushi (角隠し yang berarti topi penyembunyi tanduk).
Model Lengan Gantung (振袖 Furisode)
Kimono yang dikenakan oleh wanita muda yang berpartisipasi dalam upacara resmi kedewasaan, dan untuk menghadiri pernikahan. Ada tiga jenis furisode yang dibedakan berdasarkan panjang lengan gantung. Yang terpanjang adalah Ōfurisode (大振袖 furisode ukuran besar), Chūfurisode (中振袖 furisode ukuran sedang) dan Kofurisode (小振袖 furisode ukuran kecil). Ōfurisode dianggap sebagai kimono paling formal. Furisode hanya bisa dikenakan oleh wanita yang belum menikah. Obi (ikat pinggang) dan Zori (sandal thonged) harus sesuai dengan warna dan tekstur kimono. Hiasan rambut harus memiliki warna yang mirip dengan kimono dan menonjolkan bunga segar serta memberi kesan cantik.
Model Lengan Warna Hitam Polos (黒留袖 Kurotomesode)
Kimono yang biasa dikenakan oleh ibu-ibu kedua mempelai pada acara pernikahan dan resepsi. Ciri khusus adalah hampir seluruhnya berwarna hitam dengan desain pola hanya di bawah lutut sampai keliman. Desainnya biasanya motif simbolis Jepang seperti burung bangau (hidup selama 1000 tahun), pohon pinus (tahan lama) dan bunga plum (kesabaran dan sikap). Perlu diketahui bahwa kimono ini hanya bisa dipakai oleh wanita yang sudah menikah, sedangkan wanita yang belum menikah harus memakai furisode dan irotomesode (lengan potong berwarna 色留袖). Biasanya memakai obi dan alas kaki berwarna emas. Selain itu, sandal yang dikenakan dengan kimono ini harus memiliki tinggi tumit. Hiasan rambut harus kecil dan elegan seperti kipas kecil dan mutiara.
Gaun Untuk Menghadiri Upacara Pemakaman (Duka) (喪服 Mofuku)
Kimono hitam tanpa pola yang dikenakan wanita di pemakaman dan upacara peringatan. Bahkan obi dan alas kaki semuanya berwarna hitam, dan hiasan rambutnya serasi dengan gaya yang simpel.
Kimono Tradisional ~Kimono Pria untuk Acara Formal~
Selanjutnya mari kita lihat kimono pria untuk menghadiri acara formal. DI jaman modern ia setara dengan tuxedo.
Kimono Dua Lapis Pria / Warna Hitam dengan Jaket dan Lambang Lima Keluarga (男性/黒羽二重五つ紋付)
Kimono yang dikenakan untuk acara-acara formal adalah haori (羽 織 jaket selebar paha) dan hakama (袴 celana atau bawahan seperti rok), disebut Kuroha Butae Itsutsu Montsuki (黒羽二重五つ紋付). Ciri khas dari kimono ini adalah terdapat lima lambang keluarga di punggung, di belakang kedua lengan, dan di kedua sisi dada. Tabi (kaus kaki split-toe), sering kali berwarna putih bersih dan dengan zori.
Kimono Tradisional ~ Kimono Wanita Semi-Formal ~
Kimono yang dapat digunakan untuk perayaan seperti upacara masuk sekolah dan menghadiri upacara pernikahan. Dalam hal pakaian modern, ia setara dengan jas.
Ada banyak jenis kimono semi formal seperti yang formal. Di sini kami akan memperkenalkan kimono khas yang dikenakan di acara-acara semi formal.
Lengan Potong Berwarna (色留袖 Irotomesode)
Kimono dikenakan saat menghadiri pernikahan sebagai kerabat, atau menghadiri pesta. Ciri khasnya adalah tubuh bagian atas polos dengan motif terbatas pada bagian bawah lutut hingga keliman. Ada banyak variasi warna seperti dusty pink dan cool blue hingga pucat ungu. Obi biasanya berwarna emas atau perak atau warna yang sama dengan kimono. Sandal Zori harus memiliki hak tinggi, dan tali serta alasnya harus memiliki warna yang sama, seperti emas atau putih, dan enamel berwarna terang. Hiasan rambut harus kecil dan elegan seperti kipas kecil dan mutiara.
Gaun Untuk Berkunjung (訪問着 Hōmongi)
Kimono yang dikenakan saat menghadiri upacara seperti upacara masuk sekolah anak dan wisuda, atau pernikahan sebagai tamu undangan. Dengan kimono tersebut, desain motif motif yang khusus dipadukan pada tubuh bagian atas seperti bahu dan dada serta keliman. Obi berbeda tergantung pada kesempatannya; Misalnya warna emas untuk pernikahan dan warna yang mirip dengan kimono untuk acara wisuda. Zori juga berbeda tergantung pada kesempatannya.
Kimono Tradisional ~ Kimono Pria Semi-Formal ~
Selanjutnya mari kita lihat pakaian kimono pria untuk acara semi formal. Ini setara dengan pakaian jas bisnis dan dasi.
Kimono dengan corak berwarna dengan Lambang Keluarga, Jaket, dan Pakaian Bawah (色紋付羽織袴 Iro Montsuki Haorihakama)
Kimono ini terutama dipakai pada resepsi pernikahan. Dalam versi ini, warna kimono dan haori tidak hitam dan jumlah lambang keluarga adalah satu atau tiga, bukan lima. Tabi dan zori dikenakan di kaki.
Kimono Tradisional ~ Kimono Wanita Kasual ~
Kimono dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Dalam istilah pakaian modern, itu setara dengan blus atau kaos polo.
Kimono "Komon" (小紋 dengan pola berulang), yaitu kimono yang diwarnai pola dengan pola berulang di seluruh bagiannya, dan kimono "wol" dan "katun", yang mudah dicuci dan dibersihkan, cocok untuk berbelanja sehari-hari dan berjalan-jalan di sekitar kota. . Yukata untuk musim panas adalah varian lain dari kimono kasual.
Kimono Tradisional ~ Kimono Pria Kasual ~
Begitu pula untuk baju modern, kimono jenis ini setara dengan kaos berleher terbuka dan kaos polo.
Kimono kasual termasuk kimono "Tsumugi" (紬 ) yang dapat dikenakan tanpa mengenakan hakama (pakaian bawah), kimono "wol" yang mudah dibersihkan, dan kadang disebut dengan "yukata" di musim panas.
Comments