Restoran di Izu banyak tersebar di seluruh kota. Kuliner khas lokal mungkin adalah hal yang tidak dapat kamu lewatkan. Izu memiliki segalanya, mulai dari masakan Jepang hingga makanan penutup.
Kali ini, kita akan melihat 5 kuliner khas wajib untuk dicoba saat berlibur ke Izu!
1. Inoshishi Nabe
Inoshishi Nabe (いのしし鍋, masakan hotpot babi hutan) adalah masakan lokal di daerah Amagi di kota Izu. Isinya adalah rebusan daging babi hutan yang lezat, yang dimasak dengan baik dan lembut, bersama dengan jamur shiitake, kubis nappa, bawang daun, dan tahu. Keindahannya dengan sup berbahan dasar miso super kental, kaya, dan manis. Karena irisan daging terlihat seperti bunga peoni, pot ini juga disebut “pot peoni” (Botan nabe dalam bahasa Jepang). Dan, Amagi sebenarnya adalah salah satu tempat dari “3 tempat berburu babi hutan” di Jepang. Ada banyak restoran bagus di setiap sudut area Amagi, sementara "Izu Sataro" (伊豆の佐太郎) dan "Sasano" (月ヶ瀬ささの) sangat baik untuk dicoba. Satu panci seharga sekitar 2.000-4.000 yen. (Informasi per Agustus 2019)
2. Wasabi Mentah
Izu terkenal memproduksi wasabi di Shizuoka, dan di Jepang juga merupakan nomor satu dalam hal jumlah produksi wasabi dalam setahun. Wasabi Izu rasanya pedas, menyegarkan, dan enak. Kamu dapat mencoba wasu Izu dalam mangkuk nasi, acar, miso, sajian lembut, dll. Sementara mangkuk dan acar nasi wasabi relatif umum di banyak daerah, sajian lembut wasabi eksklusif untuk kota Shuzenji onsen dan area istirahat jalan raya "Amagigoe". Coba saja mangkuk nasi wasabi di "Wasabi Garden Kagoya" (わさび園かどや), dan sajian lembutnya di "Caf’e Hirono" (Caf’e弘乃). Harganya bervariasi, sementara mangkuk nasi harus sekitar 700 yen dan soft serve sekitar 350 yen. (Informasi per Agustus 2019)
3. Masakan Ikan Ayu/ Sweetfish
Izu terkenal dengan ikan ayu (鮎, ikan sweetfish) yang dibiakkan di sungai Kanogawa, dan hidangan ikan ini adalah salah satu yang harus dicoba di kota ini. Daging ayu dari Kanogawa yang harum, yang sama-sama enak dinikmati dengan cara yang berbeda seperti garam panggang, direbus, dan sushi. Musim terbaik untuk makan ikan manis ayu adalah dari akhir Mei hingga akhir Oktober, jadi kamu wajib mencobanya jika kamu ada di sini sekitar awal musim panas hingga musim gugur.
Restoran yang menyajikan hidangan ayu sangat berlimpah di daerah sekitar sungai Kano, sementara "Ryukotei (柳光亭)", "Kanogawaya" (狩の川屋), dan "Ayuchaya" (鮎 茶屋) sangat terkenal. Sepiring garam yang dipanggang atau direbus manis harganya sedikit di bawah ¥ 1,000, makanan yang ditetapkan harganya sekitar 1.600 - 2.000 yen. (Informasi per Agustus 2019).
4. Nasi Hitam
Nasi hitam (黒 米) adalah kuliner khas lokal di daerah Shuzenji di Izu, yang terkenal dengan rasa yang agak manis, aroma yang menggiurkan, dan tekstur kenyal. Kaya akan vitamin B1, B2, zat besi, dan protein bila dibandingkan dengan nasi normal, dan sangat umum muncul dalam mie soba, nasi goreng, sifon, sajian lembut, dan banyak makanan penutup lainnya.
Cobalah pergi ke daerah Shuzenji untuk mencoba nasi hitam. Kami merekomendasikan "restoran Shuzenji soba Shikishi" (修善寺そば処四季紙), "Restoran Yukawa" (食堂ゆかわ), dan "kafe honohono". Sedangkan untuk anggaran, makanan sekitar 1,000 yen, makanan penutup biasanya di bawah 500 yen. (Informasi per Agustus 2019)
5. Tokoroten (MieAgar-agar)
Tokoroten (ところてん) adalah hidangan khas dari Izu barat.Secara tradisional dibuat dengan merebus rumput laut yang disebut tengusa kemudian didinginkan untuk membeku menjadi agar-agar. Tokoroten di barat Izu biasanya disiapkan dengan mata air dari Gn. Amagi atau Gn. Fuji, yang ekstra lengket, kenyal, dan tentu saja, enak.
Tokoroten biasanya muncul sebagai suvenir yang dibawa pulang, jarang dilihat sebagai hidangan siap saji di restoran. Sementara jika kamu ingin mencoba di sana, kunjungi "Kanmidokoro Izukappa Mishima Hirokoji Shop" (甘味伊豆河童三島広店), "restoran Dogashima" (堂ヶ島食堂), atau "Jizakana Sakura" (地魚さくら).
Harganya bervariasi di antara restoran, berkisar antara 500 - 600 yen. Pesan saja makanan siap saji di "Dogashima restaurant" dan kamu dapat menikmati tokoroten sepuasnya gratis! (Informasi per Agustus 2019)
Comments